Kisah Mengelola Danau Shuji, dari 'Tempat Sampah' Jadi Objek Wisata

Kisah Mengelola Danau Shuji, dari 'Tempat Sampah' Jadi Objek Wisata

Mega Putra Ratya - detikNews
Selasa, 13 Des 2022 21:59 WIB
Bob Permana Pengelola Danau Shuji
Foto: Istimewa
Jakarta -

Danau Shuji adalah salah satu spot wisata di Palembang, Sumatera Selatan. Letaknya di Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim.

Awalnya Danau Shuji tidak terurus dan banyak tumpukan sampah dari warga sekitar. Danau itu konon adalah dapur umum tentara Jepang pada 1940-an.

Pengelolaan Danau Shuji diawali oleh peran pemuda setempat, yakni Bob Permana. Pria kelahiran Prabumulih, 11 September 1973 ini mengaku mendapat ilham untuk membersihkan Danau Shuji setelah pulang umrah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bangun tidur siang, saya tiba-tiba kepikiran Danau Shuji. Entahlah. Padahal saya ke sana cuma dua kali untuk mencari ikan. Lalu saya telepon beberapa orang untuk membersihkan danau itu," ungkap Bob.

Memasuki masa pandemi Covid-19 pada 2020, ratusan orang di Lembak menjadi pengangguran. Perusahaan tak mampu lagi menanggung ongkos operasional, karena krisis. Bob melihat inilah saat yang tepat untuk berbuat bagi kampung halamannya.

ADVERTISEMENT

"Saya juga pernah merasakan tidak punya pekerjaan, tidak punya uang. Kalau banyak pengangguran, angka kriminalitas pasti meningkat. Saya tidak mau kampung halaman saya tidak aman. Kami ingin desa ini tetap aman," katanya.

Bob lantas mengajak empat puluh orang warga yang kehilangan pekerjaan untuk bekerja membersihkan Danau Shuji. Mereka mendapat honor dari koceknya sendiri. Ia meminta anak-anak muda di Lembak untuk berpartisipasi tanpa memikirkan biaya.

"Seratus persen dari saya. Pokoknya ikut saja. Tenang saja, kalau masalah dana, saya bertanggungjawab. Yang penting kerjakan dulu. Minimal kita ada tempat nongkrong," katanya kepada anak-anak muda itu.

Mereka mulai bekerja pada 29 Mei 2020. Butuh waktu enam bulan untuk membersihkan danau itu dari tumpukan sampah. Tak mudah membersihkannya. Banyak akar dan batang pohon dalam danau yang harus diambil pakai alat berat. Mereka benar-benar bekerja sendiri. Tak ada perhatian dari pemerintah daerah saat itu.

Nama Danau Shuji akhirnya dibersihkan dari reputasi sebagai tempat sampah. Ia mulai menyulap kawasan itu jadi objek wisata. Kegiatan Bob ini mendapat dukungan dari Pertamina Field Prabumulih yang mengizinkan pemakaian besi-besi yang sudah tidak termanfaatkan untuk membangun fasilitas penunjang, misalnya, untuk membangun jembatan, dermaga perahu sndar dan fasilitas lainnya.

Bob sendiri kemudian membangun sembilan pondok berbentuk segitiga dari kayu di sekitar danau untuk tempat bersantai. Setelah ditata bersih dan elok, Bob kemudian menghubungi sejumlah kawannya yang bekerja sebagai wartawan untuk memberitakan kabar baik dari Danau Shuji. Tak butuh waktu lama, Danau Shuji mulai disebut-sebut warga Muara Enim.

Memperkenalkan Danau Shuji baru ke publik, Bob meminta bantuan istrinya yang bekerja di Kepolisian Daerah Sumatera Selatan untuk ikut berpromosi di media sosial.

"Rombongan Polwan sebanyak dua bus saya minta berfoto-foto di Danau Shuji dan membagikannya di media sosial. Orang kalau melihat kan lebih ada geregetnya," katanya.

Orang-orang berdatangan untuk menikmati suasana di sana. Destinasi wisata baru muncul dan menjadi sumber pencarian bagi warga. Dari uang yang berputar di Dana Shuji, sebagian masuk ke kas masjid-masjid setempat dan badan usaha milik desa.

"Ada yang kami sisihkan untuk tabungan umrah untuk anak-anak yang bekerja di Shuji. Tahun ini sudah ada yang akan diberangkatkan. Belum tahu berapa orang. Saya ingin memberangkatkan umrah orang-orang desa di sini," kata Bob.

Bob ingin membuktikan kepada warga desa bisa berbuat untuk masyarakat dan membuang imej negatif mantan narapidana. "Kami punya motto di sini: tidak semua orang punya gaji, tapi semua orang punya rezeki," katanya.

Baca halaman berikutnya peran Pertamina EP dalam mengelola Danau Shuji..

Peran Pertamina EP dalam Mengelola Danau Shuji

Usaha Bob kian menarik perhatian PT Pertamina EP Field Prabumulih yang merupakan bagian dari Region 1-Sumatera PT Pertamina Hulu Rokan. Kebetulan ayahnya, Muhammad Amin, semasa hidup adalah pegawai Pertamina. Namanya tak asing di lingkungan perusahaan.

Comrel & CID Staff Zona 4 Erwin Hendra Putra berkomunikasi dengan Bob. "Kami menilai apa yang dilakukan Bob bisa mengurangi masalah sosial untuk masalah ketenagakerjaan. Aset kami di Desa Lembak banyak, termasuk sumur dan fasilitas produksi perlu diamankan," katanya. Kebetulan, pada September 2020, Pertamina mulai memproduksi salah satu sumur gas cukup besar di desa itu.

Sebelum terlibat dalam pengelolaan Danau Shuji, Pertamina sudah melakukan pemetaan potensi dari awal. Salah satunya untuk mengantisipasi perilaku yang merugikan aset perusahaan akibat pemutusan hubungan kerja massal di Lembak.

"Akhirnya kami bersepakat dengan Bob. Oke kami lakukan ini (membantu pengembangan Danau Shuji), tapi keamanan aset dan operasional perusahaan tetap berjalan bagus dan normal," kata Erwin.

"Kami memulai dari awal, mulai dari pemetaan sosial, penentuan road map atau rencana strategis selama lima tahun ke depan, dan rencana kerja tahunan yang akan dilaksanakan dengan kelompok-kelompok masyarakat di Danau Shuji," tambah Emi Ulfianah, salah satu petugas pengembangan komunitas PT Pertamina EP Field Limau.

Awalnya, program Pertamina berurusan dengan sampah yang mengotori Danau Shuji. Mereka mereplikasi program Pakdalang (Plastik Daur Ulang) yang berfokus pada pengolahan sampah non organik, program Sarah (Sampah Bawa Berkah), dan Pesat (Pengolahan Sampah Terpadu).

"Di Danau Shuji ada tiga kelompok yang mereplikasi program awal ini," kata Erwin. Selain Pokdarling (Kelompok Sadar Lingkungan), ada Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan Protaberdasi (Program Tanggap Bencana Kebakaran Danau Shuji)," katanya. Tercatat ada 61 anggota Pokdarwis, 10 anggota Pokdarling, dan 15 anggota Protaberdasi.

Pada tahap ini Pertamina tak hanya memperbaiki sejumlah fasilitas di Danau Shuji dengan menggunakan besi-besi tak lagi terpakai. Namun Pertamina juga memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan, peningkatan kapasitas, dan pengelolaan desa wisata. Pertamina membantu transformasi Lembak menjadi desa wisata dalam program Mbak Dewi Shuji (Lembak Desa Wisata Dana Shuji).

"Pak Bob selama ini belajar secara otodidak. Kami ingin memperkuat dengan pelatihan-pelatihan atau peningkatan kapasitas dengan melihat potensi di sana, dengan melibatkan stakeholder yang berkompeten di bidangnya," kata Emi.

Saat pertama kali masuk ke warga, Pertamina harus membangun kepercayaan. "Kami terbantu dengan Pak Bob dan pemerintah desa. Yang paling susah mengubah mind set masyarakat. Kami ingin memberikan program pemberdayaan yang mengubah pola pikir, sementara masyarakat kan biasanya berharap bantuan secara instan," kata Emi.

Baca halaman berikutnya upaya Pertamina mengubah perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan..

Pertamina ingin mengubah perilaku masyarakat yang terbiasa membuang sampah sembarangan dan berpikir ke arah pengelolaan wisata. Salah satu solusi adalah pembentukan kelompok sadar lingkungan (pokdarling) yang diketuai Silvia Alviani, seorang mahasiswi semester akhir. Pokdarling ini ditautkan dengan program Pakdalang (Plastik Daur Ulang) yang berfokus pada pengolahan sampah non organik.

Pengelolaan Danau Shuji memerlukan partisipasi publik setempat, terutama kaum perempuan. Ini disadari benar oleh Bob. "Perempuan-perempuan tua untuk mengayomi anak-anak kecil. Perempuan-perempuan yang lebih muda membantu pemeliharaan kebersihan," katanya.

Silvia Alviani banyak mengurus administrasi pengelolaan wisata Danau Shuji, selain mengurus Pokdarling yang bertugas mengelola sampah organik menjadi pupuk untuk kebutuhan penghijauan tanaman di Danau Shuji. Sebagian pupuk hasil Pokdarling juga dibeli Pertamina.

Silvia merasa bersyukur bisa membantu pengembangan Danau Shuji. "Saya bergabung pada 29 Mei 2020, saat Danau Shuji dibersihkan. Alhamdulillah, Danau Shuji berhasil menjuarai ajang Anugerah Wisata Sumsel 2021. Pembangunan Danau Shuji juga meningkatkan perekonomian di Desa Lembak," katanya.

Agus Amperianto, General Manager Zona 4 Region 1-Sumatera Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyebut, apa yang dilakukan Pertamina di Danau Shuji adalah CSR Beyond. "Level inovasi yang kami lakukan pada taraf radikal. Ini radikal positif, karena inovasi ini mencakup masyarakat yang diajak melakukan perubahan secara keseluruhan, baik komponen maupun sistem yang ada," katanya.

Agus Amperianto tak berlebihan. Program pemberdayaan di Danau Shuji bukan hanya melahirkan local hero seorang Bob Permana yang merupakan mantan narapidana, tapi lebih dari itu juga bisa menjadi solusi masalah ketenagakerjaan di tengah Pandemi Covid19 dan akan menjadi pondasi yang kokoh bagi masyarakat lokal dalam menghadapi ancaman krisis global di tahun 2023.

Yang juga luar biasa, program di Danau Shuji bukan hanya menyulap lokasi pembuangan sampah menjadi objek wisata yang bersih, tapi juga memperbaiki kualitas lingkungan hidup yang kian menjadi perhatian dunia. Program ini menunjukkan Pertamina benar-benar kian kukuh menjadi energi kehidupan dan kemajuan. Bob Permana dengan Danau Shuji-nya, adalah salah satu contohnya.

Halaman 2 dari 3
(mpr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads