Legislator PDIP Balas PKS: Anies yang Justru Hapus Jejak Ahok

Legislator PDIP Balas PKS: Anies yang Justru Hapus Jejak Ahok

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 13 Des 2022 16:07 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak
Anggota F-PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak (Foto: dok. DPRD DKI)
Jakarta -

Jubir PKS, Muhammad Iqbal, menilai ada upaya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghapus jejak Anies Baswedan di Jakarta. PDIP menganggap pernyataan Iqbal tak mendasar.

"Pernyataan ini tidak mendasar," kata anggota F-PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).

Gilbert juga menekankan proses pergantian dan pengangkatan Marullah Matali dari posisi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta menjadi Deputi Gubernur sudah sesuai dengan prosedur. Pasalnya, menurut dia, jabatan Deputi memang hanya bisa diisi oleh pejabat eselon I.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekda tidak dicopot, karena tidak mungkin pejabat lain yang diangkat jadi Deputi, sepatutnya Sekda yang naik ke jabatan itu. Artinya ini sesuai, justru tidak tepat kalau pejabat lain naik. Ini jubir harusnya mengerti hirarki jabatan, agar tidak membuat isu yang terkesan fitnah," tegasnya.

Begitu pula dengan kemunculan slogan baru Jakarta. Anggota Komisi B itu menekankan pergantian slogan bukanlah upaya menghapus jejak Anies Baswedan.

ADVERTISEMENT

"Termasuk soal slogan. Tidak ada yang ditabrak aturan soal itu. Setiap Gubernur tentu ingin punya legacy dan bukan karena mau menghapus jejak Anies," jelasnya.

"Malah Anies dulu yang menghapus jejak Ahok dengan mengganti RPTRA jadi taman maju bersama tapi malah terbengkalai, lalu e-katalog tidak dimaksimalkan dan lain-lain. Ini seakan playing victim, agar seperti dizalimi," tambah dia.

Selain itu, Gilbert menilai slogan 'Jakarta Maju Kotanya, Bahagianya Warganya' memang layak diganti. Dia kemudian menyinggung soal indeks kebahagiaan Kota Jakarta yang rendah dibanding kota lainnya.

"Karena indeks kebahagiaan DKI termasuk paling rendah dibanding kota lain. Jadi wajar diganti dengan slogan yang lebih tepat," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, PKS mengkritik Heru Budi Hartono. PKS menilai kebijakan yang diambil Heru terkesan ingin menghapus jejak Anies Baswedan.

"Apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja, terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan," kata Jubir PKS Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis.

Sejumlah kebijakan yang disorot antara lain ialah mencopot Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali, hingga mengubah slogan kota menjadi Sukses Jakarta untuk Indonesia.

Iqbal memandang semestinya slogan Jakarta Kota Kolaborasi tak perlu diubah. Dia lantas menyinggung masa jabatan Heru Budi yang hanya sebentar.

"Tidak perlu diubah, apalagi masa jabatan hanya satu tahun, terkesan Heru melakukan de-Aniesisasi," ucapnya.

Iqbal juga menyayangkan pergantian Sekda DKI yang merupakan tokoh Betawi profesional dan berpengalaman. Apalagi, kata dia, Marullah Matali adalah sosok yang dikenal ketokohannya dan tidak memiliki masalah ataupun kasus.

Iqbal kemudian menyarankan sebaiknya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berfokus pada kerja-kerja substansi dibandingkan mengutak-atik pekerjaan yang sudah dilakukan Anies Baswedan.

Simak video 'Legislator PDIP Nilai Mega Gandeng Gibran Jadi Kode untuk Maju Pilgub':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads