'Gus Dur Telanjang Dada' di Foto Mahfud Md Disorot, Butet Beri Penjelasan

ADVERTISEMENT

'Gus Dur Telanjang Dada' di Foto Mahfud Md Disorot, Butet Beri Penjelasan

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 12 Des 2022 17:30 WIB
Butet dan Mahfud Md berfoto di depan lukisan Gus Dur Moksa Menuju Surga karya Butet Kartaredjasa dan Sigit Santosa. (Sumber: Akun Twitter Mahfud Md)
Butet dan Mahfud Md berfoto di depan lukisan Gus Dur 'Moksa Menuju Surga' karya Butet Kartaredjasa dan Sigit Santosa. (Dok. Twitter Mahfud Md)
Jakarta -

Warganet menyoroti lukisan Gus Dur bertelanjang dada yang dipasang Mahfud Md di akun media sosialnya. Seniman di balik lukisan itu adalah Butet Kartaredjasa (61). Dia meminta publik tidak berpikiran negatif soal lukisan itu.

"Keluarga Gus Dur menerima dan senang. Anak dan istri Gus Dur saja santai-santai, kok orang lain ngamuk-ngamuk," kata Butet kepada detikcom, Senin (12/12/2022).

Lukisan yang sudah ada sejak beberapa tahun silam itu menjadi sorotan netizen setelah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md memasang foto di Twitter dan media sosial lainnya, Sabtu (10/12) kemarin. Mahfud menceritakan soal Gus Dur yang pernah bercanda soal macet di Jakarta. Tapi, bukan soal materi kelakar Gus Dur yang menjadi sorotan, melainkan lukisan Gus Dur yang bertelanjang dada yang disorot netizen.

Terlihat, Mahfud dan Butet sama-sama berkemeja batik. Di belakang mereka, ada lukisan Gus Dur dipasang di dinding. Gus Dur dilukiskan terbang melayang di antara awan, bertelanjang dada, berkopiah hitam, dan bercelana pendek warna hitam.

Di atas kepalanya yang berkopiah, ada lingkaran bak malaikat. Di dadanya, terlukis ada gambar hati dililit kawat berduri dengan nyala api di atasnya.

Banyak netizen bereaksi negatif. Ada yang menyebut lukisan itu tidak pantas karena melukiskan Abdurrahman Wahid yang seorang Presiden sekaligus Kiai Nahdlatul Ulama (NU) dalam pose bertelanjang dada. Ada pula yang berpendapat, lukisan itu semakin tidak pantas karena Gus Dur sudah meninggal dunia. Ada pula akun yang menilai lukisan itu merupakan pelecehan terhadap Gus Dur.

Penjelasan Butet

Butet Kartaredjasa, seniman kondang yang berdomisili di Yogyakarta, menjelaskan itu adalah lukisan koleksinya. Foto bersama Mahfud diambil saat Mahfud pulang dari menghadiri pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

"Lukisan itu berjudul 'Moksa Menuju ke Surga'," kata Butet Kartaredjasa.

Lukisan itu dibikin pada 2013 dan menjadi koleksi pribadi Butet. Bahkan ide awal lukisan itu juga berasal dari Butet.

"Idenya ide saya, dieksekusi pelukis Sigit Santosa," kata Butet.

Pameran Seni Butet Kartaredjasa dan Widiyatno di JakartaButet Kartaredjasa (Tia Agnes/detikHOT)

Sikap badan Gus Dur dalam lukisan itu dijelaskannya sebagai posisi Kristus Raja. Itu adalah posisi ketika Yesus naik ke surga. Gus Dur digambarkan sebagai orang suci bak Kristus Raja.

Soal gambaran Gus Dur yang bertelanjang dada, itu adalah bagian dari simbolisme lukisan.

"Ini menggunakan idiom yang saya dan Sigit Santosa kenal mengenai Kristus Raja. Kita harus berpikir positif bahwa ini simbol orang suci yang berangkat ke surga," kata Butet.

Dalam proses pembuatan karya tersebut, Butet bahkan sudah berkonsultasi dengan keluarga Gus Dur. Keluarga Gus Dur tidak merasa penggambaran di lukisan itu sebagai pelecehan.

"Sebelum dieksekusi menjadi karya, saya sudah membicarakan idenya bersama keluarga Gus Dur. Keluarga Gus Dur semuanya tahu lukisan ini. Keluarga Gus Dur saja merasa ini bukan pelecehan. Ini sebuah penghormatan," kata Butet.

"Justru saya sedih kalau ada yang menganggap ini sebagai pelecehan," kata dia.

Bahkan Mahfud Md yang berkunjung ke rumahnya juga senang dengan lukisan itu. Mahfud adalah tokoh pengagum Gus Dur dan kawan dekat Gus Dur.

Sebenarnya, lukisan 'Moksa Menuju ke Surga' itu tidak terdiri atas satu lukisan Gus Dur itu, melainkan terdiri atas tiga lukisan, yakni lukisan Gus Dur, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Bung Karno.

"Tiga tokoh itu dilukis oleh Sigit Santosa," kata Butet.

Lihat juga video 'Pameran Mata Air Bangsa untuk Gus Dur dan Buya Syafii Maarif':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/imk)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT