Anggota Komisi XI Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng menyoroti pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil terkait Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi iblis atau setan. Mekeng menyebut pernyataan yang dilontarkan Adil berlebihan.
"Menurut saya, ucapan tersebut berlebihan dan overshooting, mereka kan punya wakil di DPR. Kalau ada yang tidak benar dalam perhitungan DBH, bupati dan wakil rakyatnya bisa datang ke DepKeu (Departemen Keuangan) untuk mempertanyakan tentang DBH tersebut," kata Mekeng kepada wartawan, Senin (12/12/2022).
Mekeng mengatakan seharusnya pejabat pemerintah tak perlu berkata kasar. Persoalan yang dilontarkan Adil, kata dia, semestinya bisa diselesaikan secara santun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak perlu teriak-teriak dengan cara yang kasar, apalagi menyebut 'iblis', semua bisa diselesaikan kok dengan cara yang sesuai aturan dan santun," ujar Mekeng.
Mekeng lantas menyinggung soal permintaan maaf justru merupakan hal yang terhormat. "Ya kalau dia merasa itu salah dan berlebihan, sebagai orang Timur yang menjunjung tinggi budaya dan kesantunan, minta maaf adalah hal yang terhormat, kok," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Meranti Muhammad Adil menuai kontroversi karena menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi iblis atau setan. Tak hanya itu, dia juga berencana menggugat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemarahan Adil terkait pembagian dana bagi hasil (DBH) yang dianggap tak sesuai. Amarahnya itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia pada Kamis (8/12) lalu.
Adil secara khusus menyampaikan aspirasinya untuk anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir dalam acara tersebut, yakni Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Kementerian Keuangan Luky Alfirman.
Dalam rapat itu, Bupati Meranti mempersoalkan dana bagi hasil (DBH) minyak. Ia juga mempersoalkan mengenai harga acuan minyak untuk perhitungan DBH. Pernyataan pegawai Kementerian Keuangan iblis dan setan muncul ketika ia merasa kesulitan mendapatkan kejelasan dari Kementerian Keuangan.
"Kemarin waktu Zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa US$ 100/barel," katanya.
"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampe pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," kata Adil.
Lihat juga video 'Soal Badai PHK, Sri Mulyani Sebut PPh Karyawan Tumbuh Signifikan':