Sulitnya Evakuasi Tambang Meledak di Sawahlunto, Ahli sampai Dibawa ke RS

Sulitnya Evakuasi Tambang Meledak di Sawahlunto, Ahli sampai Dibawa ke RS

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 10 Des 2022 20:03 WIB
Tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumbar, meledak. Ledakan di tambang batu bara itu terjadi saat 15 orang pekerja ada di dalam lubang. (dok Istimewa)
Tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumbar, meledak. Ledakan di tambang batu bara itu terjadi saat 15 orang pekerja ada di dalam lubang. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Ledakan tambang batu bara yang terjadi di Prambahan, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), menyebabkan 10 orang tewas, 1 pekerja kritis, dan 3 lainnya luka ringan. Proses evakuasi ternyata sangat berat.

Proses pencarian dan pertolongan terhadap para korban sempat terkendala asap hitam pekat dan beberapa titik api. Sejumlah petugas penyelamat sampai harus dilarikan ke rumah sakit (RS).

"Tim penyelamat gabungan sempat menderita kekurangan oksigen dan harus dilarikan ke puskesmas serta RSUD Sawahlunto. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja," kata Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia, berdasarkan keterangan BNPB, Sabtu (10/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam proses evakuasi ini, petugas menemukan banyaknya pintu. Dijelaskan, ada 13 pintu utama yang kemudian mengarah ke 80 lorong. Kondisi ini pun menyulitkan tim gabungan.

Ada tujuh anggota tim penyelamat gabungan yang dilarikan ke puskesmas terdekat dan RSUD Sawahlunto karena menderita kekurangan oksigen. Sebagai informasi, tim penyelamat ini sudah memiliki sertifikasi penyelamat tambang bawah tanah.

ADVERTISEMENT

Para korban ditemukan pada kedalaman 100-300 meter. Pada saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh.

Menurut informasi yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, korban yang mengalami luka berat/kritis telah dievakuasi ke RSUD Sawahlunto. Sedangkan yang luka ringan telah mendapatkan perawatan intensif dan sudah diperbolehkan pulang.

Tim SAR mendapatkan informasi soal peristiwa tambang batu bara meledak itu pada Jumat (9/12) pukul 08.00 WIB. Dalam laporan dari lapangan BPBD Kota Sawahlunto, dikabarkan pada pukul 08.00 WIB para pekerja masuk ke dalam tambang batu bara bawah tanah.

Selang 15 menit kemudian terjadi kecelakaan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

"Pukul 08.00 WIB pekerja masuk, nah 15 menit kemudian kecelakaan terjadi," ujarnya.

Simak video 'Fakta-fakta Tragedi Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto':

[Gambas:Video 20detik]



Simak data 10 pekerja tewas di sini.

Sebelum masuk ke lubang tambang, petugas pengawas lubang telah memeriksa keamanan mulai dari kandungan metana, kadar oksigen, dan kondisi ram penyangga dan sebagainya. Menurut kesaksiannya, beberapa hal tersebut dalam keadaan aman sesuai SOP yang berlaku.

"Petugas lubang telah memeriksa semuanya dan aman," jelas Kurnia.

BPBD Sawahlunto terus melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Basarnas, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, dan lainnya, guna penyelamatan dan evakuasi.

Pihak kepolisian bersama tim dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Kementerian ESDM masih mengumpulkan data dan informasi mengenai kronologi kejadian dan keterangan lain yang diperlukan. Hingga saat ini, tim tersebut belum dapat menyimpulkan apakah kecelakaan itu merupakan sebuah ledakan atau ada fenomena yang lain. Tim masih terus menyelidiki muasal penyebab dari peristiwa tersebut.

Halaman 2 dari 2
(jbr/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads