Surabaya - Perpecahan di tubuh PKB membuat para ulama Nahdlatul Ulama (NU) resah. Mereka pun mulai menggagas pembentukan partai baru.Desakan agar ulama membentuk partai baru ini bergulir menjelang diadakannya Munas dan Konbes NU di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya 27-30 Juli 2006. Sejumlah ulama berpendapat, dualisme kepengurusan PKB dikawatirkan akan terus berlanjut, hingga PKB tidak akan ikut pemilu mendatang.Terhadap adanya rencana pembentukan partai baru yang digagas ulama NU ini dibenarkan oleh Ketua PWNU Jatim Ali Maschan Musa. "Memang ada sejumlah kiai
rasan-rasan(membicarakan) membuat partai baru terkait dualisme kepengurusan PKB. Pertimbangan para kiai, mereka khawatir bila kondisi ini terus berlanjut, PKB bisa tidak akan bisa ikut pemilu. Jadi memang ada wacana membentuk partai baru," kata Ali Maschan Musa kepada
detikcom, Kamis (27/7/2006).Menurut Ali Maschan Musa, saat ini ada dua skenario terkait dualisme kepengurusan PKB. Pertama konflik dualisme PKB tetap akan diputus keabsahannya oleh pengadilan. "Tapi putusan itu diduga akan dilakukan pada saat
injury time, seminggu sebelum pendafaran pemilu," katanya.Skenario kedua, konflik ini sengaja dibiarkan dan pemerintah tidak ikut campur, sehingga kedua PKB tidak bisa ikut pemilu. "Ini artinya pemerintah mengubur PKB meski mereka berusaha diam tidak campur tangan. Karena itulah ada
rasan-rasan menyelamatkan warga NU di PKB, agar warga NU tetap andil dalam pemilu," tandasnya.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini