Status WA Susi Bikin Bharada E Kerutkan Dahi

Status WA Susi Bikin Bharada E Kerutkan Dahi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 02 Des 2022 08:04 WIB
Para polisi menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel, Senin (21/11/2022).
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Status Susi asisten rumah tangga (ART), Ferdy Sambo, di aplikasi WhatsApp membuat Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengerutkan dahi. Eliezer aneh dengan status Susi yang menampilkan wajah Susi disertai stiker 'cukup tahu aja' di bagian bibir Susi.

Hal itu dikatakan Eliezer saat bersaksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal di PN Jaksel, Rabu (30/11). Eliezer mengatakan status WA Susi itu dilihat pada 7 Juli lalu, sehari sebelum Brigadir N Yosua Hutabarat ditembak.

ELiezer awalnya menceritakan saat dirinya dan Ricky mengantar anak Sambo ke Jogjakarta, tiba-tiba ada telepon masuk dari Putri Candrawathi. Putri sambil menangis memintanya dan Ricky untuk segera pulang ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu nangis 'Kamu di mana dek? balik sekarang dek, mana di mana Ricky, tolong ibu dek," kata Eliezer menirukan suara Putri.

Mendengar tangisan Putri di telepon, Eliezer dan Ricky langsung bergegas menuju ke rumah Magelang. Setiba di rumah, kata Eliezer mulanya tidak ada siapa pun di sana. Namun, setelah naik ke lantai 2 sudah ada Kuat dan ART bernama Susi.

ADVERTISEMENT

"Saya matiin (telepon) 'Bang, Bang, Bang, Ibu nangis Bang' langsung berdua lari ke mobil, saya yang bawa mobil, kencang Rumah sepi Yang Mulia masuk lah kami berdua kok tidak ada orang, Bang Ricky naik ke lantai 2 ke atas saat lihat ada Kuat sama Susi," jawab Eliezer.

Eliezer mengaku saat itu sempat menengok ada Putri Candrawathi yang tengah terbaring di tempat tidur di kamar. Eliezer pun menanyakan kepada Kuat apa yang terjadi. Dengan penuh emosi, Kuat mengatakan agar Eliezer tidak tahu dulu terkait masalahnya.

"Yang nelepon saya ibu, saya nengok ke arah kamar ibu ada di kamar lagi baring saya nanya Om Kuat dia kayak orang emosi 'Om ada masalah apa?' 'Sudah kamu tidak usah tahu dulu' baru dia ajak saya turun," kata Eliezer menirukan percakapan dengan Kuat.

Lihat video 'Kesaksian Eliezer: Wanita Nangis di Rumah Sambo-Doa Sebelum Tembak Yosua':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Eliezer pun sempat bertanya kepada Yosua. Kala itu, kata Eliezer, Yosua juga tidak mengetahui dan malah menyebut Kuat marah-marah.

"Saya keluar tanya ke Bang Yos 'Bang?' 'Hem' 'Bang? Ada masalah apa?' 'Tidak tahu tuh Kuat marah-marah', 'Bang saya sudah tanya Kuat, Kuat bilang tidak usah tahu, saya kalau ada apa-apa jangan libatkan saya'," kata Eliezer menirukan percakapan dengan Yosua.

Singkat cerita, setelah ketegangan antara Yosua dan Kuat berakhir, Eliezer melihat Susi menangis di kamar ART. Eliezer sempat bertanya, namun pertanyaannya tidak digubris Susi.

"Saya masuk ke dalam, kan lewat kamar Om Kuat kalau mau masuk ke dalam samping, di situ ada Susi duduk samping tempat tidur nangis-nangis, saya tanya ke Susi, 'Susi kenapa sih, ada masalah apa sih', diam aja nggak jawab ke saya, baru saya masuk kamar," kata Eliezer.

Setelah di kamar, dia pun berbaring sambil memainkan handphone-nya. Saat dia mengecek WA dan melihat status, dia melihat Susi memasang status foto selfie-nya.

"Saya kan simpan nomornya Susi di WA, saya lihat Susi buat status, dia foto selfie dia sendiri baru di muka di bibirnya itu dia pasang stiker bertulisan 'cukup tahu aja'," ucap Eliezer.

Saat menceritakan status WA Susi, pengunjung sidang pun tertawa. Bahkan Kuat Ma'ruf di kursi terdakwa juga terlihat tertawa.

Eliezer lantas mengomentari status Susi. Eliezer aneh melihat status Susi.

"Dia buat stiker kaya gitu, baru saya 'ih manusia ini, manusia ini, kenapa, kenapa?" ucap Eliezer sambil mengerutkan dahi.

Halaman 2 dari 2
(zap/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads