Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Musa Rajekshah mengungkapkan wilayahnya memiliki potensi untuk mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia. Menurutnya, potensi yang ada di Sumut menjadikan wilayah tersebut sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi, terutama di kawasan Indonesia bagian barat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Kadin Indonesia Wilayah (Rakorwil) Sumatera di Hotel Borobudur Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (1/12). Dalam kesempatan tersebut, wagub yang akrab disapa Ijeck itu menyampaikan dunia saat ini masih terdampak akibat pandemi COVID-19 yang melanda selama dua tahun terakhir.
"Kita baru saja, semua belahan dunia ini terdampak akibat COVID. Yang tak pernah siapapun, negara manapun mempunyai persiapan untuk menghadapi COVID. Tapi ternyata COVID ini dengan virus yang begitu kecilnya mengguncang dunia secara ekonomi," ujarnya dalam forum dialog Rakorwil Sumatera di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (1/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ijeck menjelaskan Sumut memiliki potensi yang besar di sektor ekonomi, terutama di bidang industri, perdagangan dan pariwisata. Di perdagangan, perekonomian di Sumut berhasil bertahan karena ditopang perkebunan, pertanian dan peternakan yang melimpah.
"Sektor industri, perdagangan, pariwisata, ini penopang kami di Sumut. Saat ini Sumut bisa bertahan karena wilayah kami perdagangannya banyak perkebunan, pertanian dan peternakan," imbuhnya.
Selain potensi sumber alam, Ijeck mengatakan Sumut adalah wilayah yang mampu mempengaruhi perekonomian di Indonesia, khususnya di bagian barat.
"Wilayah Sumut ini wilayah yang secara ekonomi sangat bisa mempengaruhi untuk Indonesia bagian barat dan juga untuk negara-negara tetangga. Kami sangat dekat dengan Malaysia dan Singapura," ucapnya.
Guna memaksimalkan potensi tersebut, Ijeck menuturkan Pemerintah Provinsi Sumut memiliki pelabuhan Kuala Tanjung yang dapat diberdayakan sebagai port internasional.
"Yang kita tahu, port Singapura itu hampir semua negara yang mau ke Asia mampir ke Singapura. Di Sumut kami sekarang sudah mempunyai pelabuhan di Belawan yaitu Kuala Tanjung, walaupun belum berjalan seutuhnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ijeck menyebutkan Sumut juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang berdekatan dengan Kuala Tanjung. Ia menilai KEK Sei Mangkei ini dapat menjadi bagian pertumbuhan ekonomi bukan hanya di Sumut, tapi juga untuk Indonesia khususnya di wilayah bagian barat.
Terkait pariwisata, Ijeck menyampaikan Pemprov Sumut saat ini tengah menggencarkan pariwisata untuk menopang perekonomian. Terutama, wisata Danau Toba yang oleh Presiden Joko Widodo dicanangkan sebagai salah satu dari lima destinasi wisata nasional.
"Pariwisata ini juga penopang ekonomi. Karena di daerah kami ada salah satu destinasi pariwisata yang sudah dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu Danau Toba, dari 5 destinasi pariwisata nasional yang ada di Indonesia," jelasnya.
"Ini juga membantu kabupaten kota dan desa-desa. Sekarang kita lagi mendorong juga bangkitnya desa wisata. kenapa saya bilang pariwisata? Karena dengan adanya daerah yang menjadi magnet wisata, orang-orang akan datang berkunjung, akan belanja," sebutnya.
"Di samping belanja itu, kita mendorong UMKM setempat supaya mengembangkan potensi daerah, produk, tempatnya dan ini menjadi perkumparan ekonomi," sambung Ijeck.
Ijeck berharap melalui Rakorwil kali ini, Kadin dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah, baik yang di provinsi maupun kabupaten/kota. Ia mengaku Sumut saat ini mengalami kesulitan dalam mendatangkan investor.
"Melalui kegiatan ini kami mohon juga Kadin bisa memberikan masukan. Karena memang saat ini kami di Sumut kesulitan dalam investasi," ucapnya.
Ijeck menyampaikan sinergi antara Kadin dan pemerintah daerah dapat memberi masukan tentang aturan-aturan agar para investor dapat merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi. Selain itu, Ijeck berharap pemerintah dapat mendukung dari segi infrastruktur agar pelabuhan Kuala Tanjung dapat beroperasi secara optimal.
"Kuala Tanjung juga harus didorong, kalau buka Singapura akan terpengaruh," ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah dapat segera melanjutkan konstruksi jalan tol Sumatera. Menurutnya, keberadaan jalan tol tersebut dapat menunjang sektor sawit/CPO karena menghubungkan Sumut dengan Riau yang juga merupakan wilayah penghasil CPO.
"Kita sekarang menginginkan jalur transportasi darat, yaitu Tol Sumatera ini bisa segera nyambung terutama Sumut dengan Riau. Karena kita penghasil CPO, Riau juga dengan perkebunan sawitnya juga penghasil CPO. Dan pelabuhan ekspor CPO kita di Sumatera ada dua, ada di Dumai dan di Belawan," terangnya.
"Kami berharap dengan apa-apa yang kita sampaikan ini bisa menjadikan pertumbuhan ekonomi semakin baik ke depan. Dan pastinya pemerintah dalam pembangunan tidak hanya fisik, tapi SDM, potensi daerah dan pembangunan ekonomi agar semua masyarakat ini merasakan peningkatan ekonomi, kesejahteraan kehidupan dan dunia pendidikan bagi anak-anak penerus bangsa ini agar semakin baik ke depan," pungkasnya.