Gubsu soal UMP 2023: Jika Tak Naik, Buruh Tak Bisa Beli Pakaian Dalam Istri

Kartika Sari - detikNews
Rabu, 30 Nov 2022 18:39 WIB
Gubsu Edy Rahmayadi (Arfah/detikSumut)
Jakarta -

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa penetapan UMP 2023 di Sumut memiliki alur yang cukup panjang. Bahkan dia menyebut hal ini cukup dilematis bagi pengusaha dan buruh.

"Saya hitung UMP, rumusnya begini, pendapatan daerah segini, inflasi segini, pengusaha begini," kata Edy saat menghadiri acara Seminar Harkodia di Hotel Aryaduta Medan, dilansir detikSumut Rabu (30/11/2022).

"Kalau kita naikkan agak mengganggu pengusaha. Kalau tidak kita naikkan, para buruh tak cukup membeli pakaian dalam istrinya. Jadi dilema, Ini yang harus kita pompa kesejahteraan ini," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Edy juga mengingatkan para pengusaha agar tidak mencoba-coba melakukan korupsi. Bahkan dia juga mencontohkan masalah infrastruktur dan harga produk.

"Ini terkait infrastruktur. Waktu saya pergi ke tempat petani jeruk, dia menjual harga Rp 4.000. Nah, saya datang ke supermarket harganya Rp 12.500. Saya minta telusuri, jeruk Mandarin harganya Rp 7.500 per kg. Masa, lebih jauh Tanah Karo daripada China. Waktu Presiden datang ke sana, jalannya itu diaspal sudah. Setelah diaspal, tak kunjung turun juga jeruk itu, ini kan kita tidak jujur. Jalannya dibenarkan, malah pengusahanya macam-macam," cerita Edy.

Edy juga sebelumnya menyebutkan bahwa penetapan ini sudah dilakukan semaksimal mungkin dan paling ideal diterapkan di Sumut.

Baca berita selengkapnya di sini.

Simak Video 'Ini Daftar Kenaikan UMP 2023':




(rdp/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork