Pimpinan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Panglima Jilah, menyampaikan permintaan agar ada kuota khusus bagi masyarakat Dayak untuk masuk Polri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berbicara dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindaklanjuti permintaan itu.
"Mengenai tadi permintaan panglima tadi, saya sudah bisiki ke Kapolri, nanti saya bisiki lagi ke Panglima," kata Jokowi di Pontianak, seperti disiarkan di akun YouTube Setpres, Selasa (29/11/2022).
Namun Jokowi tak menjelaskan rinci soal kuota khusus yang disiapkan untuk masyarakat Dayak. Dia menyerahkan sepenuhnya ke Kapolri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah tadi saya bisiki ke Kapolri dan akan dilaksanakan diberikan kuotanya berapa saya nggak tahu, itu di Kapolri," kata Jokowi.
Jokowi juga mengapresiasi acara yang digelar TBBR pada pagi tadi. Menurut dia, acara tersebut sangat penting untuk menjaga budaya Indonesia.
"Saya sangat menghargai, mengapresiasi acara pada pagi hari ini, ini dalam rangka merawat budaya memelihara budaya karena ini kekuatan Indonesia itu ada di keberagaman, ada di kebudayaan sehingga saya hadir," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Panglima Jilah berharap Kapolri memberikan kuota khusus kepada masyarakat Dayak untuk masuk polisi. Dia mengaku rindu akan kehadiran jenderal-jenderal dari suku Dayak.
"Bapak Kapolri saya berharap kiranya bisa memberikan kuota khusus agar anak-anak dayak dapat masuk pendidikan di TNI dan Polri dengan mudah. Kami rindu melihat jenderal-jenderal dari suku Dayak di masa depan," kata Panglima Jilah saat menyampaikan pernyataan.
Lihat juga Video: Jokowi di Depan Masyarakat Suku Dayak: Apakah Betul Mendukung IKN?