Gunung Gede-Pangrango mengalami retakan dan longsoran pasca-gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Aktivitas pendakian hingga wisata ke Air Terjun Cibeureum ditutup sementara.
Dilansir detikJabar, Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni mengatakan tim gabungan Masyarakat Mitra Polhut, Volunteer Montana, hingga Gede Pangrango Operation sudah mengecek jalur pendakian dan kawasan puncak Gunung Gede-Pangrango.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan di jalur pendakian via Cibodas terdapat dua titik longsoran, yakni di sekitar Cisalada dengan lebar 10 meter dan panjang 10 meter. Selain itu, terdapat retakan di Puncak Gede, tepatnya di geger bibir kawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retakan juga muncul di jalur pendakian via Gunung Putri. Di sana ditemukan retakan sepanjang 7 meter di blok Romusa dan longsoran dengan lebar 8 meter serta tinggi 3 meter di blok Tanah Merah.
"Terjadi retakan dan longsor di dua jalur pendakian Gunung Gede, yakni via Gunung Putri dan via Cibodas. Namun kondisi longsorannya masih relatif kecil," kata dia, Jumat (25/11/2022).
Tak hanya longsoran dan retakan, tembok di shelter air panas serta sarana prasarana pintu gerbang di pos 1 juga roboh. "Untuk shelter air panas yang temboknya belah ada di jalur Cibodas dan yang pintu gerbang roboh di jalur via Gunung Putri," ucapnya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video 'BMKG: Gempa Susulan di Cianjur Sampai Hari Ini Ada 248 Kali':