Gempa bermagnitudo (M) 5,6 di Cianjur membuat puluhan ribu warga mengungsi. Karena banyaknya titik terdampak, sebagian warga mendirikan tempat pengungsian seadanya.
Sebagaimana diketahui, penyediaan tempat pengungsian hingga penyaluran logistik terus diupayakan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Kepala BNPB Suharyanto lewat konferensi pers virtual via kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (22/11/2022).
"Kami usahakan yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya agar masuk di tempat-tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," kata Suharyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis mengatakan stok tenda untuk pengungsi memang masih kurang, bahkan stok dari BPBD dan beberapa pihak sudah habis.
"Stoknya terbatas, pengungsinya banyak. Karena dari data, yang mengungsi mencapai 58 ribu orang," kata dia.
Kendati demikian, keterbatasan ini justru membuat beberapa warga mendirikan tempat pengungsian sementara dengan seadanya. Dari tenda di pemakaman hingga kolam lele yang disulap menjadi tempat pengungsian.
Baca halaman selanjutnya.
Simak Video 'Puluhan Korban Gempa Cianjur Ngungsi di Kandang Kambing':
1. Kuburan
Ada sebagian dari mereka mengungsi di tempat pemakaman umum Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak.
Warga mengungsi di tempat pemakaman umum Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).
Enam tenda ukuran sedang hingga besar berdiri di atas TPU Kampung Rawa Cina, Nagrak, Cianjur, Jawa Barat.
Tenda itu didirikan warga secara mandiri untuk mengungsi karena tidak memiliki tempat yang memadai.
2. Kolam Lele
Bahkan di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, warga menyulap peternakan lele sebagai lokasi pengungsian. Beberapa kolam dikeringkan dan dijadikan tempat tidur untuk para pengungsi.
Wulan, salah seorang korban, mengatakan terpaksa mengungsi ke kolam lele lantaran stok tenda yang terbatas, sehingga dia dan beberapa keluarga korban bencana tidak kebagian.
"Tendanya tidak kebagian, karena banyak yang mengungsi. Ditambah lagi katanya tidak ada. Jadi mengungsi sementara di kolam lele. Pemilik kolam juga mengizinkan untuk dijadikan tempat pengungsian," kata dia, Rabu (23/11/2022).
Selain tenda, warga masih kekurangan stok obat-obatan. Pasalnya, pada hari ketiga ini, warga mulai mengalami sakit. "Masih butuh obat-obatan, serta butuh makanan juga, karena kurang," kata dia.
3. Kandang Kambing
Puluhan korban gempa di Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur, juga terpaksa mengungsi di tempat yang seadanya.
Mereka mengungsi di kandang kambing karena masih terbatasnya bantuan tenda. Salah seorang pengungsi, Muhammad Nuralam, mengatakan posko pengungsian di kampung tersebut tidak cukup menampung semua warga yang terdampak.
"Awalnya semua terpusat di posko, tapi korban yang terdampak sangat banyak sekitar 500 orang. Ditambah tenda yang tersedia terbatas. Jadi terpaksa ada yang mengungsi di kandang kambing," kata Nuralam seperti dikutip dari detikJabar, Jumat (25/11/2022).
Menurutnya, karena kondisi darurat, para pengungsi terpaksa bersahabat dengan bau menyengat dari kandang kambing. Sebab, tak ada pilihan lain yang lebih baik.
"Ya bersahabat saja dengan kondisi, karena mau bagaimana lagi. Rumah rusak, kalaupun ada yang masih bisa dihuni, berbahaya karena gempa susulan terus terjadi. Jadi bersahabat saja dengan bau kambing di sini," jelas Nuralam.
Para pengungsi terlihat mengisi setiap sudut kadang kambing dengan menggelar karpet sebagai alas tidur. Tidak sedikit juga yang mengisi lorong antara kandang kambing sebagai tempat untuk tidur.