Cekcok dengan 2 Pemotor
Jupriono mengatakan korban sempat cekcok dengan dua orang pria bermotor saat itu. Belum diketahui penyebab keduanya cekcok mulut.
"Dari keterangan saksi yang melihat, tidak ada keributan, hanya obrolan biasa saja. Nggak lama obrolannya meningkat agak kencang," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kejadian itu, dua orang pergi menggunakan motor. Korban juga naik motor saat itu.
"Dan kondisi motor juga terparkir rapi di pinggir jalan," imbuhnya.
Korban tewas dengan luka tusuk di bagian dada. Saat ini polisi masih menyelidiki kejadian tersebut.
Ponsel Milik Korban Lenyap
Belum diketahui motif penusukan yang menewaskan sopir TransJakarta ini. Namun, dari hasil penyelidikan diketahui ada satu unit ponsel milik korban yang hilang.
"Iya benar (handphone korban raib). Kita masih lakukan penyelidikan apakah ini memang motivasinya hanya sebatas ingin mengambil handphone apa ada masalah pribadi," kata Kompol Jupriono.
Korban dan Pelaku Diduga Saling Kenal
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi menegaskan korban tidak tewas akibat ulah komplotan begal. Pihaknya menemukan indikasi Randi dan dua orang terduga memiliki hubungan pertemanan.
"Pelaku bukan komplotan (begal), sepertinya antara korban dan pelaku kenal," kata Ahsanul saat dihubungi, Rabu (23/11).
Penyelidikan saat ini masih dilakukan kepolisian. Saksi-saksi dari keluarga dan teman korban akan dimintai keterangan
"Ini masih kita telusuri dan kita cari orang-orang dekatnya dia yang sewaktu sebelum kejadian sempat cerita pernah ada masalah atau apa, termasuk keluarganya," tutur Kompol Jupriono.
Baca di halaman selanjutnya: kesaksian warga