Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, agar tidak memasuki rumahnya yang sudah retak. Dwikorita mengatakan rumah yang retak sewaktu-waktu bisa roboh.
"Kalau rumah sudah retak atau rusak, mohon untuk tidak masuk, tidak kembali ke dalam rumah. Sehingga ini mohon kalau ada pencurian, hati-hati lah itu rumahnya bisa roboh," kata Dwikorita saat konferensi pers BNPB yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Rabu (23/11/2022).
Dwikorita berkelakar agar pencuri tidak nekat masuk ke rumah warga yang sudah retak akibat gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini yang berminat untuk mencuri, janganlah, selain dosa, rumah itu bisa roboh sewaktu-waktu. Baru asik mencuri, roboh, kan malah bahaya," ucap Dwikorita.
"Jadi pokoknya jangan kembali masuk ke dalam rumah yang sudah retak-retak," tegasnya.
BMKG Minta Warga Tak Kena Hoax
Kemudian, Dwikorita juga mengimbau warga agar tidak termakan hoax. Menurutnya, hampir setiap malam ada hoax terkait gempa.
"Hoax menjelang malam selalu berseliweran, kemarin ada yang mengatakan bahwa BMKG menginfokan bahwa patahan yang di Waduk Cirata akan bergerak, tentang jam belum diketahui dan nggak dapat diprediksi, intinya kalau dramatis dan heboh-heboh nggak usah percaya," katanya.
Dwikorita mengimbau warga agar mempercayai apa yang diperingatkan di situs resmi BMKG saja. Dia juga meminta warga terus berdoa.
"Percaya pada info BMKG aja, sambil tetap doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, insyaallah semua minta perlindungan pada Allah, jangan percaya pada hoax," pungkasnya.
Diketahui, pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB kemarin, Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa magnitudo 5,6. Korban jiwa dalam peristiwa gempa ini mencapai ratusan jiwa.
Baca juga: BMKG: Ada 171 Gempa Susulan di Cianjur |
Simak juga 'Viral! Mobil Pembawa Bantuan Dihentikan Warga di Cianjur':