Sikap Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw saat memimpin rapat bersama BMKG dan tepat terjadi gempa berpusat di Cianjur, Jawa Barat, menuai sorotan publik. Sebab, Roberth tertawa saat melihat Kepala BMKG Dwikorita Karnawati spontan berlindung di bawah meja karena getaran gempa Cianjur terasa di lokasi rapat.
Momen itu terjadi ketika Roberth Rouw sedang membuka rapat selaku pimpinan rapat. Roberth Rouw menyadari guncangan gempa tersebut.
"Ketiga, BNPB atau Basarnas memerlukan peningkatan SDM dan perlengkapan peralatan Basarnas. Gempa," kata Roberth di ruangan rapat Komisi V DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana di ruangan rapat mendadak riuh. Roberth tampak tetap santai di meja pimpinan. Roberth terdengar tertawa. Kemudian dia berkelakar.
"Ini BMKG bikin gempa ini, ha-ha-ha...," kelakar Roberth.
Tak lama terdengar suara perempuan berbicara menggunakan mikrofon. Perempuan itu mengimbau orang yang merasakan gempa langsung berlindung di bawah meja.
"Mohon maaf, kalau ada gempa, bersembunyi di bawah meja," katanya.
Roberth tampak masih tertawa. Dia lalu merespons suara perempuan itu. Dia meminta para peserta rapat di ruangan mengikuti arahan tersebut. Roberth menyebut arahan itu berasal dari Kepala BMKG.
"Ini lihat ini. Harus ikut Kepala BMKG. Kepala Basarnas belum ikut, BMKG udah langsung masuk meja," ujar Roberth.
"Mohon izin sebentar, Bapak. Seandainya ada lagi, mohon untuk masuk di bawah meja. Dan kalau sudah tenang, sebaiknya kita keluar melalui pintu, dibagi, yang sebelah sana, pintu sana," katanya.
Roberth lalu mengajak semua pihak keluar dari ruangan lebih dulu. Dia pun menskors rapat tersebut.
"Iya, harusnya, kalau gempa begini, kita keluar dulu. Tunggu mungkin 30 menit, kita masuk lagi. Jadi saya skors, kita keluar dululah," lanjutnya.
Ditanya terpisah, Ketua Komisi V DPR Lasarus membenarkan soal Kepala BMKG Dwikorita berlindung ke bawah meja saat gempa mengguncang Jakarta. Dia mengatakan Dwikorita langsung masuk ke bawah meja saat gempa terasa.
"Beliau masuk ke bawah meja," kata Lasarus.
Simak video 'Ada Tawa Saat Rapat Komisi V DPR-BMKG Diguncang Gempa Cianjur':
Pimpinan DPR Minta Introspeksi
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut timnya sudah mengecek unggahan video yang viral tersebut. Dia menyebut tak ada kesengajaan dari sikap Roberth Rouw.
"Saya, kita, sudah cek apa yang kemudian terjadi di sana. Itu bukan unsur kesengajaan dan itu juga spontanitas karena jarang terjadi ketika lagi rapat kemudian ada yang masuk di bawah kolong meja. Walaupun itu adalah SOP ketika kemudian terjadi hal-hal seperti itu," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11).
Dasco meminta hal itu tidak perlu diperpanjang. Dia pun berharap hal ini menjadi pelajaran bagi pimpinan Komisi.
"Oleh karena itu, kami meminta hal ini juga tidak diperpanjang. Kita juga akan minta kepada pimpinan komisi terkait untuk introspeksi agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," ungkap Dasco.
Menurut Dasco, pihaknya tak berwenang memberi teguran. Dia menyebut urusan teguran ada di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
"Kalau soal teguran itu bukan ranahnya kita, nanti ada ranah dari MKD yang mungkin akan mengkaji, kemudian itu termasuk pelanggaran atau tidak," tutur Dasco.
Lebih lanjut Dasco mengatakan DPR rutin melakukan penanggulangan bencana. Sarana dan prasarana pendukung juga terus dilengkapi dari waktu ke waktu.
"Kalau di DPR kan itu memang rutin ada latihan SOP menghadapi bencana, baik itu gempa maupun kebakaran. Dan dari waktu ke waktu, sarana-prasarana dan fasilitas kita terus lengkapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebelum gedung DPR pindah ke IKN," kata dia.
Roberth Rouw Membantah
Roberth Rouw buka suara terkait video viral yang menarasikan bahwa dia tertawa melihat aksi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati spontan berlindung di bawah meja saat gempa mengguncang Jakarta. Robert membantah menertawakan Kepala BMKG.
"Saya berikan contoh salah satu kemarin kita yang rapat di sini ya, sempat menjadi viral karena saya katanya tertawain Kepala BMKG. Yang saya tertawain itu kita (hadirin di ruang rapat)," kata Robert dalam rapat kerja Komisi V DPR RI bersama BMKG dan Basarnas, Selasa (22/11).
Roberth menjelaskan sempat mencari keberadaan Dwikorita yang tiba-tiba menghilang. Roberth mengatakan mayoritas di dalam rapat tidak ada yang berlindung saat gempa, termasuk anggota BMKG dan Basarnas.
"Yang saya tertawain itu kita, karena saya cari Ketua BMKG di mana? Ternyata beliau di dalam, di bawah kursi. Tapi saya lihat, di semua ini tidak turun juga, dari Basarnas tidak ada, dari BMKG di belakang semua di atas ya kan. Apalagi dari anggota, kami tidak tahu," kata Roberth.
"Ternyata begitu Ibu Ketua sampaikan ini harus turun, saya kan bilang benar (harus turun). Ternyata kami ini tidak tahu ya kan, jangan kami anggota Dewan, yang ada di belakang tidak ada satu pun yang ikut turun. Berarti Ibu Kepala ini betul-betul dia taat kepada apa yang menjadi concern di dalam. Selalu BMKG menyampaikan bagaimana tindakan-tindakan untuk menghadapi gempa, terutama di dalam gedung," sambungnya.
Roberth kemudian meminta hal tersebut menjadi evaluasi bagi semua pihak, terutama anggota BMKG, untuk selalu menerapkan SOP yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.
"Nah ini saya mohon juga perhatian untuk seluruh jajaran BMKG, jangan selalu memberikan informasi mengajarkan masyarakat, tapi begitu kena gempa sendiri tidak lakukan itu. Ya, betul kan?" sambungnya.