Salah satu posko pengungsi gempa Cianjur berada di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang. Beberapa barang yang dibutuhkan saat ini adalah selimut dan pakaian.
"Selimut, pakaian, makanan. Kalau punya anak mah makanan gitu ya paling penting," kata salah satu pengungsi Nuriyani saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (22/11/2022).
Saat gempa terjadi pada Senin (21/11) siang kemarin, dia bersama kedua anaknya sedang berada di dalam rumah. Mereka bertiga berhasil menyelamatkan diri meski salah satu anaknya mengalami luka.
"Saya lagi di rumah sama anak 2, suami lagi di luar. Anak 1 lagi di WC ketimpa batako tapi alhamdulillah selamat usia 12 tahun kelas 6 SD. Saya kaget langsung lari bawa anak 2, keluar langsung ke jalan, ketemu sama orang-orang langsung ke posko ngumpul semuanya," ujarnya.
Kondisi rumah Nuriyani sendiri hancur akibat gempa itu. Namun dia bersyukur masih bisa selamat dari gempa itu.
"Saya pasrah aja nggak kepikiran rumah mah, yang penting selamat keluarga semuanya alhamdulillah. Pingin rumah dibangun lagi, kan ambruk," imbuhnya.
Warga Pilih Ngungsi ke Sukabumi
Warga lainnya bernama Ririn memilih mengungsi ke rumah saudaranya di Sukabumi, Jawa Barat. Dia merasa takut adanya gempa susulan, terlebih anaknya masih bayi.
"Mau ngungsi ke Sukabumi, mau menenangkan dulu soalnya takut ini. Kasihan juga anak kecil ini," ujar Rina saat hendak berangkat menggunakan mobil.
Dia sendiri sejak kemarin telah tinggal di tenda pengungsian. Namun dia tetap memilih mengungsi ke Sukabumi karena gempa susulan sering terjadi meski getarannya relatif kecil.
"Sering getar gitu, kasihan ke anak kecil," pungkasnya.
Simak Video 'Tangisan Aca Cerita Gempa Cianjur: Ditelepon Anak, Sedih Rumah Hancur':
