Sebelum Guncangan Dahsyat, Warga Cianjur Rasakan Gempa Sejak Minggu

Sebelum Guncangan Dahsyat, Warga Cianjur Rasakan Gempa Sejak Minggu

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 22 Nov 2022 18:05 WIB
Sejumlah warga mengungsi di tanah kosong pinggir sawah di kawasan Desa Gasol, Kampung Lugewang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Menurut keterangan warga mereka masih membutuhkan logistik makanan minuman, air bersih, serta jenset untuk aliran listrik untuk koordinasi bantuan.
Warga Cianjur mengungsi dampak gempa M 5,6. (Pradita Utama/detikcom)
Cianjur -

Korban selamat dari gempa Cianjur masih bertahan di tenda pengungsian di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Di antara mereka mengaku sudah merasakan getaran kecil gempa.

"Kalau kemarin emang tanda-tandanya sudah ada, dari hari Minggu udah ada, cuma kecil-kecil waktu itu," kata salah seorang warga, Aca, saat ditemui di lokasi, Selasa (22/11/2022).

Aca yang sudah lama tinggal di Desa Gasol belum pernah merasakan gempa sebesar pada saat Senin (21/11) kemarin. Rumahnya sendiri hancur lebur akibat gempa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat gempa mengguncang, Aca berada di luar rumah. Dia merasakan guncangan yang begitu kuat.

"Senin siang guncangan yang dahsyat itu. Warga banyak yang meninggal, rumah-rumah banyak yang hancur. Termasuk rumah saya yang ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Aca merasa sangat sedih lantaran rumahnya sudah hancur lebur. Namun, dia masih bisa sedikit merasa lega karena keluarganya berhasil selamat.

"Saya benar-benar sedih baru kali ini saya melihat rumah saya pas datang hancur. Kebetulan anak sama istri saya pulang sekolah nggak langsung pulang ke rumah, main ke ibunya. Saya istilahnya masih dikasih umur panjang. Coba kalau dia istirahat pulang sekolah tidur gimana," tuturnya sambil menitikkan air mata.

Dia mengatakan saat ini yang paling dibutuhkan adalah tempat tinggal baru. Aca yang masih punya anak kecil khawatir apabila tinggal di tenda pengungsian.

"Kebetulan saat ini saya baru menerima bantuan dari pemerintah hanya 1 dus mi sama kalau nggak salah 5 kg beras," terangnya.

Warga lainnya bernama Fitri Anggraini juga merasakan gempa sempat terjadi pada Minggu (20/11) hingga Senin (21/11) dini hari. Namun, gempa tersebut cenderung kecil getarannya.

"Kerasa malamnya pas jam 01.00 WIB juga," ucap Fitri.

Rumah Fitri sendiri tidak hancur total. Namun dia tidak berani tinggal di sana lantaran masih ada getaran yang dirasakan beberapa kali dalam sehari.

"Sering sih (getaran dalam sehari)," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Gempa M 5,6 Cianjur

Gempa bumi M 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Titik koordinat gempa berada di 6,83 derajat LS dan 107,06 derajat BT dengan kedalaman 10 km.

Gempa terasa kuat di sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, hingga Tangerang Selatan (Tangsel). Hingga pagi tadi, terjadi 130 lebih gempa susulan.

Akibat gempa ini, berdasarkan data per Selasa (22/11) pukul 16.00 WIB, dilaporkan ada 22.198 unit rumah rusak, 1.083 orang luka-luka, dan 58.362 warga mengungsi ke beberapa titik.

Sebanyak 268 orang meninggal dengan 122 di antaranya telah teridentifikasi. Saat ini sebanyak 151 orang masih dicari.

Bupati Cianjur Herman Suherman menetapkan status tanggap darurat bencana selama 30 hari hingga 20 Desember 2022.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads