Ketum Partai NasDem Surya Paloh merasakan duka dalam terkait gempa Cianjur, Jawa Barat, yang menelan ratusan nyawa korban. Surya Paloh sudah menerjunkan sejumlah bantuan dari NasDem ke lokasi pascagempa Cianjur.
"Atas musibah tersebut, Partai NasDem menyampaikan dukacitanya yang mendalam. Semoga, mereka yang meninggal adalah golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dan kemuliaan di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, dan mereka yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan dan ketabahan," kata Surya Paloh dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
"Adapun mereka yang mengalami luka-luka semoga segera diberi kepulihan. Dan untuk para pengungsi, semoga pemerintah kita mampu memberikan pelayanan yang memadai serta fasilitas perbaikan tempat tinggal yang rusak akibat gempa," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BNPB: Korban Tewas Gempa Cianjur 268 Orang |
Surya Paloh, melalui sejumlah perangkat di Partai NasDem, telah menyiapkan dan melakukan beberapa langkah bantuan bagi korban gempa di Cianjur seperti menggalang solidaritas sosial guna membantu korban bencana di Cianjur melalui Badan Rescue NasDem dengan membangun posko-posko bantuan dan dapur umum di beberapa lokasi bencana. Selain dapur umum, melalui kerja sama dengan jaringan dokter yang dimiliki, Badan Rescue akan memberikan layanan konseling bagi korban. Yang kedua, Barisan Reaksi Cepat (Baret) Garda Pemuda NasDem juga telah diturunkan untuk perbaikan infrastruktur.
Membangun solidaritas, kata Paloh, merupakan respons pertama yang harus ditunjukkan kepada warga Cianjur yang terkena musibah. Solidaritas itu bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk bantuan, baik bantuan fisik-nonfisik, bantuan material, maupun spiritual, baik langsung maupun tidak langsung, baik besar maupun kecil.
"Selanjutnya, dengan segala kelapangan jiwa kita harus mampu mengambil pelajaran atas musibah yang terjadi. Kejadian ini harus menjadi pelajaran dan pengingat kembali bagi kita, agar adaptif sebagai komunitas yang meninggali salah satu bagian bumi yang rawan bencana, khususnya gempa. Indonesia, khususnya di Pulau Jawa ini, adalah salah satu tempat yang dikenal sebagai Ring of Fire dunia," ujarnya.
Oleh karena itu, Surya Paloh menyebut gempa di Cianjur sebagai momentum untuk membangun kembali kesadaran warga Indonesia tinggal di kawasan rawan bencana. Seluruh pihak, menurut Paloh, tidak ingin melihat perilaku alam harus menjadi bencana bagi keberadaan manusia.
"Untuk itu, tidak ada jalan lain selain berupaya selaras dan harmoni dengan alam sebagai tempat tinggal kita di dunia ini. Semoga, sebagai bangsa, kita diberi kemampuan untuk senantiasa belajar dan mawas diri atas setiap kejadian yang kita alami dalam kehidupan ini," imbuhnya.
BNPB menyatakan korban tewas akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, berjumlah 268 orang. Jumlah itu bertambah dibanding data tadi pagi.
"Korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers daring, Selasa (22/11).
Dia mengatakan korban tewas yang telah teridentifikasi berjumlah 122. Proses identifikasi masih terus dilakukan.
"Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122," ujarnya.
(rfs/gbr)