Pasang Tenda, Warga Tunggu Kepastian Huni Kampung Susun Bayam Sampai Malam

Pasang Tenda, Warga Tunggu Kepastian Huni Kampung Susun Bayam Sampai Malam

Mulia Budi - detikNews
Senin, 21 Nov 2022 16:32 WIB
Warga Tunggu Kepastian Huni Kampung Susun Bayam.
Warga pasang tenda tunggu kepastian huni Kampung Susun Bayam. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Warga belum mendapat kepastian soal waktu penyerahan kunci hunian di Kampung Susun Bayam. Warga mengancam akan bermalam di gerbang Kampung Susun Bayam yang lokasinya dekat dengan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Pantauan di lokasi, Senin (21/11/2022), warga calon penghuni Kampung Susun Bayam bertahan di depan gerbang pintu masuk rusun tersebut. Mereka mendirikan tenda di depan pintu gerbang rusun.

Sejumlah warga menambah terpal untuk mendirikan tenda lainnya. Mereka turut menggantungkan poster berisi tuntutan, salah satunya bertulisan 'Kami Warga Kampung Susun Bayam Meminta Secepatnya Menempati Kampung Susun Bayam'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan menunggu terus sampai besok, selama belum ada kepastian kapan penyerahan kunci. Kan infonya mereka lagi rapat," kata Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam, Asep Suwenda (54) kepada wartawan di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara.

Asep mengatakan warga bertahan hingga nanti malam lantaran hasil keputusan JakPro belum jelas. JakPro dan Pemrov DKI tengah rapat terkait penempatan hunian tersebut di mana hasilnya akan disampaikan pada warga Rabu (23/11) lusa.

ADVERTISEMENT

"Hari Rabu itu kan kita belum final seperti apa, belum final, jadi kita tetep rencana sampai malam di sini, yang penting sampai malam aja," ujarnya.

Warga lainnya, Suhandi (66), berharap bisa segera menempati hunian Kampung Susun Bayam. Dia mengaku tak masalah harus bertahan di depan pintu gerbang Kampung Susun Bayam hingga nanti malam.

"Harapan saya sih pengen buru-buru pindah, nah sekarang kalau istilahnya kita nggak pindah, di sana kita mati kutu, bapak sudah tua begini, kaki jalan ke situ aja nggak kuat kakinya, ini bawa motor. Makanya kita sekarang ya usaha apa lagi, kalau di sini, pindah ke sini kan bisa usaha di sini," ujar Suhandi.

Warga lainnya, Dasinah (46), mengungkap hal senada. Dasinah sedih lantaran belum bisa menempati hunian di Kampung Susun Bayam tersebut.

"Sedih juga soalnya kasihan juga orang yang pada ngontrak gitu kan, ibaratnya kan lumayan ngontrak gitu, pada berat gitu pada kasihannya gitu. Kalau buat saya ya berat, beratnya ya itu karena buat ngontrak itu kan makin ke depannya makin gede gitu kan, buat bayar kontrakan gitu. Jadi ya kepengennya ya secepatnya," ujar Dasinah.

Dia mengatakan belum mengetahui biaya sewa yang nantinya akan dibebankan bagi warga penghuni Kampung Susun Bayam. Dia berharap harga sewa terjangkau bagi warga calon penghuni rusun.

"Tapi belum denger sih berapa-berapanya, belum jelas juga," ujarnya.

Sebelumnya, Jakpro berjanji ke warga, Kampung Susun Bayam bisa dihuni mulai Maret 2023.

"Kita garansi kalau Maret, kita buat sebuah kebijakan internal yang mengharuskan JakPro membawa, menjalankan kebijakannya sementara hingga transisi Pemprov," kata Community Development (JakPro) Hifdzi Mujtahid kepada wartawan di Kampung Susun Bayan, Jakarta Utara.

"Jadi ini kan masalah prediksi saja, jadi diprediksi awal kita memprediksi bahwa dalam satu bulan kita bisa mengupayakan hal yang lebih mudah. Namun, setelah kita komunikasi dengan dinas-dinas terkait, ternyata cukup rumit dan ada beberapa step yang kita terlewat. Nah, estimasi 1 Maret itu kita menghitung paralel JakPro akan membuat kebijakan sendiri," imbuhnya.

Hifdzi mengatakan warga menolak harus menunggu tahun depan untuk bisa menghuni Kampung Susun Bayam. Dia juga menyebut warga sempat diusulkan menempati rusun lain di Jakarta tapi menolak.

"Harusnya (bisa menempati hunian di Maret 2023), kalau warga mau bersabar, tapi kan warga tidak bisa menerima sampai Maret kan. Sebenarnya opsinya kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Perumahan, warga mau nggak kalau rusun-rusun yang lain? Kan warga nggak mau, warga maunya hanya Kampung Susun Bayam. Pertanyaan saya kalau misalnya warga mau mempermudah untuk masalah kehidupan saja, kita bisa pakai rusun yang lain, tapi kan warga nggak mau, warga maunya Kampung Susun Bayam," tuturnya.

Dia mengatakan Kampung Susun Bayam ini menerapkan sistem sewa yang berbeda dengan rusun-rusun lain. Hifdzi juga menyampaikan pergub yang sudah ada tidak mencakup Kampung Susun Bayam.

Sehingga, lanjut dia, perlu ada penyesuaian aturan internal JakPro. Dia mengatakan pembuatan kebijakan internal itu perlu waktu.

"Proses pembuatan internal kebijakan juga butuh protes juga. Jadi kita tahu output-nya kita adalah akan bersama-sama dengan Pemprov. Tapi untuk sementara waktu kita inginnya paralel JakPro supaya bisa membenahi warga masuk dulu dengan kebijakan JakPro. Nah, kebijakan JakPro membuat ini kan perlu ada kajian. Kita nggak bisa tiba-tiba besok masuk, harga sekian, nggak bisa," ujarnya.

"Ada bahasa mengupayakan untuk tanggal 20 itu bisa masuk. Mengupayakan. Itu yang harus digarisbawahi," ucapnya.

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads