AKBP Ridwan Ungkap Pengakuan Awal Kuat Ma'ruf: Dengar Tembakan dan Sembunyi

AKBP Ridwan Ungkap Pengakuan Awal Kuat Ma'ruf: Dengar Tembakan dan Sembunyi

Zunita Putri, Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Senin, 21 Nov 2022 13:19 WIB
Para polisi menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel, Senin (21/11/2022).
Kuat Ma'ruf (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit, mengungkap pengakuan awal Kuat Ma'ruf soal penembakan Brigadir N Yosua Hutabarat. Dia mengatakan Kuat mengaku bersembunyi saat mendengar tembakan.

"Yang disampaikan ke saya, Kuat itu antar ibu saat di TKP, kemudian antar ke dalam, ibu masuk ke kamar. Setelah itu dia tinggal ibu, melakukan pengecekan pintu bawah atas, kemudian dia dengar tembakan dan bersembunyi di atas," kata Ridwan saat menyampaikan pengakuan awal Kuat Ma'ruf dalam sidang di PN Jaksel, Senin (21/11/2022).

Ridwan dihadirkan sebagai saksi dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Ridwan juga mengungkap pengakuan awal Bripka Ricky Rizal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Ricky katakan saat Bharada E masuk, dan Kuat masuk, dia dengar Bu PC teriak panggil namanya kemudian mau masuk lewat akses dapur. Kemudian dia lihat Yosua todongkan senjata di depan kamar ke tangga, kemudian dia sembunyi di belakang lemari es," ucap Ridwan.

Selain itu, dia mengatakan Bharada Richard Eliezer mengaku mengeluarkan senjata setelah melihat Yosua menodongkan senjata lebih dulu. Menurutnya, Eliezer menyebut Yosua yang pertama kali menembak.

ADVERTISEMENT

"Saat itu dia melihat sebentar ruangan kamar dan tutup lagi kemudian dia masuk ke atas dan masuk ke ruangan tengah untuk nyalain lampu, tapi dia dengar ada suara minta tolong, dan dia cepat-cepat turun ke bawah sambil dia tanya ke Yosua, 'Ada apa Bang?' Dan dia lihat Yosua sudah keluarkan senpi dan melepaskan tembakan kemudian dia melakukan tembakan balasan," jelas Ridwan.

Brigadir Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022. Penembakan itu awalnya disebut terjadi akibat pelecehan terhadap Putri Candrawathi oleh Yosua.

Simak video 'Sidang Ferdy Sambo Dkk Kembali Digelar, 10 Polisi Jadi Saksi':

[Gambas:Video 20detik]



(zap/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads