Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid ikut angkat bicara perihal langkah Paspampres menarik wanita yang menerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meutya menilai hal itu menunjukkan bahwa Paspampres selalu waspada.
"Paspampres sesuai motonya setia waspada saja. Waspada perlu dan dipahami, namun tetap santun," kata Meutya kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).
Menurut Meutya, langkah Paspampres untuk menghalau wanita penerobos tersebut sudah tepat. Namun dia meminta pelaku tidak diamankan terlalu lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa dihalau kalau memang menerobos cukup, tidak perlu kemudian diamankan terlalu lama. Yang penting kan presiden sudah aman, perjalanan presiden tidak terganggu," ujarnya.
Sebelumnya, seorang wanita nekat menerobos Paspampres demi bersalaman dengan Jokowi. Penerobosan itu terjadi sesaat setelah Jokowi melakukan kunjungan kerja di Pasar Badung, Denpasar, Kamis (17/11) pagi.
Anggota Paspampres pun kemudian dengan sigap menarik wanita tersebut lantaran enggan melepaskan tangannya dari Jokowi. Wanita tersebut dan suaminya juga kemudian diamankan.
Roby dan Wahyuni disebut sengaja melakukan aksi nekatnya tersebut karena kagum pada sosok Presiden Jokowi. Mereka ingin bertemu dan berfoto bersama Jokowi.
Paspamres Evaluasi
Paspampres melakukan evaluasi pasca-insiden wanita menerobos iring-iringan lalu memasukkan tangan ke dalam mobil Presiden Jokowi di Bali. Evaluasi dilakukan agar pengamanan yang masih kurang bisa diperbaiki.
"Setiap selesai kegiatan, kita pasti ada kegiatan evaluasi, Mas. Yang kurang-kurang kita perbaiki dan sempurnakan agar ke depan tidak terulang lagi," kata Danpaspampres Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko kepada wartawan.
Simak video 'Alasan Paspampres Tarik Wanita Penerobos Iring-iringan Jokowi':