Menko Polhukam Mahfud Md merespons soal tuntutan para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan agar peristiwa yang menewaskan 135 orang itu dijadikan sebagai pelanggaran HAM berat. Mahfud mengatakan bahwa ada pihak yang akan mengurus soal itu.
Dilansir detikJateng, hal ini dikatakan Mahfud setelah menjadi khatib salat Jumat di Masjid Agung Kauman Semarang. Dia hanya menjawab singkat sambil berjalan ke mobilnya.
"Nggak papa, terserah, itu kan ada yang ngurus. Pelanggaran HAM berat hukumnya ada sendiri," kata Mahfud singkat, Jumat (18/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, tuntutan keluarga Tragedi Kanjuruhan digaungkan saat mereka menyambangi kantor Komnas HAM. Mereka datang pada Kamis (17/11) kemarin.
"Kita berharap komisioner yang baru di Komnas HAM ini bisa segera membentuk tim penyelidikan ad hoc dugaan pelanggaran HAM berat di Kanjuruhan," ucap Sekjen Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (KontraS) Andi Irfan yang mendampingi keluarga korban di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (17/11).
Andi menjelaskan mengapa Tragedi Kanjuruhan harus dianggap sebagai pelanggaran HAM berat. Menurut dia, alasannya adalah adanya dugaan serangan sistematik dan meluas oleh aparat dengan menembakkan 45 gas air mata dalam 6 menit.
Baca selengkapnya di sini.
(azh/dhn)