Meski Bayar Listrik Lebih Mahal, Sido Muncul Tetap Komitmen Gunakan EBT

Jihaan Khoirunnissa - detikNews
Jumat, 18 Nov 2022 14:08 WIB
Foto: Sido Muncul
Jakarta -

Direktur PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) Irwan Hidayat menegaskan pihaknya akan tetap mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam bisnisnya. Meski dirinya harus membayar tagihan listrik lebih mahal, yakni 3% lebih tinggi dibandingkan listrik industri.

"Penggunaan energi baru terbarukan atau EBT ini biayanya lebih tinggi 3% dibanding listrik industri. Kami tetap berkomitmen menggunakan EBT sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon juga pelestarian lingkungan serta menjadi industri hijau yang ramah lingkungan," ujar Irwan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).

Diketahui sebelumnya, Sido Muncul telah menggandeng PLN dalam rangka penyediaan serta penggunaan EBT. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara keduanya di Agro Wisata Pabrik Sido Muncul, Semarang pada Rabu (26/10) lalu.

Atas komitmen ini, Sido Muncul dianugerahi sertifikat dari PLN sebagai The First National Customers Categori Herbal Medicine Company Receiving Renewable Energy Certificate (REC). Adapun REC merupakan salah satu inovasi produk hijau dari PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan dan akuntabel, serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan 100% sumber daya listrik yang dibeli Sido Muncul dari PLN telah menggunakan energi listrik REC. Dengan jumlah tersebut maka sumber energi ramah lingkungan Sido Muncul saat ini sebesar 95%. Dengan rincian EBT 84% yang terdiri dari biomas didapat dari ampas jamu dan wood chip (51%), PLTS (2%), REC (31%), gas bumi (11%) dan sumber energi fosil sebesar 5%.

Tak hanya itu, kata dia, Sido Muncul juga telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di pabrik. Operasional panel surya ini juga sebagai bentuk upaya Sido Muncul dalam penyediaan dan penggunaan EBT, sehingga diharapkan bisa ikut mempercepat tercapainya target pengurangan emisi karbon.




(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork