Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR masih menunggu Surat Presiden (Surpres) Joko Widodo (Jokowi) soal calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. DPR diketahui akan memasuki masa reses pada 15 Desember.
"Kalau kami tinggal menunggu Surpres dari Presiden baru kemudian kita akan proses sesuai mekanisme yang ada di DPR. Nah, ini kan Surpresnya belum ada, dengan hitung-hitungan waktu kita akan reses pada tanggal 15 Desember," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Dasco menyebut masih menunggu, lantaran usulan datang dari pemerintah kepada DPR. Menurutnya Presiden mempunyai perhitungan sendiri dengan calon Panglima TNI yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir soal pergantian Panglima TNI ini, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, bahwa ada ketentuan-ketentuan tidak tertulis itu boleh-boleh saja. Kemudian dijadikan kebiasaan, tetapi kembali lagi terpulang pada situasi dan kondisi seperti apa yang dibutuhkan," tutur Dasco.
"Tentunya Presiden mempunyai juga perhitungan-perhitungan sendiri untuk kemudian mengusulkan yang tepat, mengenai calon tersebut untuk situasi dan kondisi pada saat ini," sambungnya.
Sebelumnya hal serupa juga dikatakan Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus, ia berharap surpres segera dikirim. Dia berharap surpres diterima DPR sebelum 25 November 2022.
"Kita berharap sebelum tanggal 25 sudah ada," kata Lodewijk.
"Ya kita tunggu, tapi kita sudah ada informasi akan diproses, karena waktu kita masih ada kok untuk proses ya. Mungkin kita tinggal tunggu saja, apakah calonnya satu atau dua, ya kita menyesuaikan saja," pungkasnya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa diketahui segera memasuki masa pensiun pada Desember 2022. Presiden Jokowi segera memilih Panglima TNI pengganti Andika.
"Segera, segera, kita siapkan penggantinya," kata Jokowi di Inews Tower, Jakarta Pusat, Senin (7/11).
Jokowi mengatakan Panglima TNI memang harus berasal dari kepala staf. Dia mengatakan suksesor Andika segera diputuskan.
"Sudah semua di kantong. Kan memang harus dari kepala staf, nanti segera dipilih," ujar Jokowi.
(rfs/rfs)