Umi Terlepas dari Gandengan Sang Ibu Saat Tsunami

Umi Terlepas dari Gandengan Sang Ibu Saat Tsunami

- detikNews
Jumat, 21 Jul 2006 17:56 WIB
Kebumen - Ny Siti Rohyati (38), warga Desa Tambakmulya, Kecamatan Puring, Kebumen sangat sedih karena anaknya, Umi Salamah (8), terlepas dari gandengan tangan saat gelombang pasang menerjang Pantai Suwuk. Hingga hari ini, Jumat (21/7/2006), Umi belum juga ditemukan.Rohyati menuturkan saat terjadi musibah, dirinya berusaha lari sekuat tenaga dari warung tempat berdagang yang berjarak 50 meter dari pinggir pantai. Saat lari menyelamatkan diri, dirinya menggendong adik Umi yang berumur 3 tahun. Sedang Umi berada di gandengan tangan kirinya.Ketika air sudah setinggi pinggang menerjang warung-warung dan tempat parkir, kata Siti, Umi terlepas dari gandengan tangan saat berlari ke arah utara. Saat itu, Rohyati terdorong air ke arah timur hingga tersangkut gedhek warung milik tetangganya. "Kami berdua selamat, meski penuh lumpur. Waktu itu, saya mengira Umi ikut atau diselamatkan tetangga, ternyata tidak dan sampai sekarang belum ketemu," katanya sambil menangis.Setelah gelombang pasang mereda, Rohyati langsung mencari Umi di sekitar lokasi itu, namun tidak ketemu. Senin malam itu, kerabat dan tetangga juga ikut mencari Umi di sekitar reruntuhan warung dan di pinggir muara Kali Suwuk. Namun hingga Selasa pagi, Umi tetap tidak ketemu. Kolam yang ada di sebelah utara dekat sungai telah dikuras menggunakan pompa, namun juga tidak membuahkan hasil. "Saya hanya pasrah saja, kalau Umi harus pergi. Itu sudah kehendak Allah. Saya hanya menyesal dan sedih karena dia lepas dari gandengan dan lari sendirian," katanya. Rohyati bersama anak dan suaminya saat ini tinggal di dusun sebelah utara kawasan Suwuk. Dirinya belum memutuskan akan kembali berdagang atau tidak. Warungnya hancur dan rata dengan tanah. Semua harta yang ada di warung sudah habis tak berbekas disapu gelombang. Sementara itu Kepala Desa Tambakmulya, Darikin kepada detikcom di Posko Suwuk mengatakan pihaknya sudah melakukan penyisiran di sepanjang pantai dan di kanan kiri muara Kali Suwuk. Namun penyisiran itu tidak membuahkan hasil. "Kita sudah menyisir di semua lokasi sekitar Pantai Suwuk. Genangan air di kolam dekat sungai juga sudah kita kuras, belum ada hasil," katanya.Dia memperkirakan nasib Umi kemungkinan seperti nasib para pemancing ikan yang ada di tanggul muara Kali Suwuk. Mereka sampai sekarang juga hilang dan belum ditemukan jasadnya. Kemungkinan terbesar adalah masuk ke dasar sungai yang penuh lumpur. "Mungkin terbenam di lumpur dasar sungai, karena saat tsunami, lumpur dan pasir sempat naik," kata dia. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads