Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut angkat bicara mengenai serangan rudal ke Polandia. Jokowi mengaku telah meminta semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri.
Pernyataan Jokowi itu disampaikan menggunakan Bahasa Inggris saat jumpa pers KTT G20, Rabu (16/11/2022). Jokowi menjawab pertanyaan awak media internasional mengenai serangan rudal ke Polandia.
"First, I regret the incident in Poland. I call all parties to remain calm and refrain from escalating tension (Pertama-tama, saya menyesalkan insiden di Polandia. Saya menyerukan kepada semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri dari ketegangan yang meningkat)," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menekankan, dia selalu menyampaikan bahwa perang hanya akan membawa kehancuran. Karena itu, lanjutnya, perang harus dihentikan.
"I always stated that war only brings devastation. Therefore, we must stop the war (Saya selalu menyampaikan bahwa perang hanya membawa kehancuran. Karena itu, kita harus menghentikan perang)," ujarnya.
Selain itu, kata Jokowi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah menyampaikan bahwa serangan rudal itu tidak berasal dari Rusia.
"And President Biden himself has already said that the missile is unlikely coming from Russia (Dan Presiden Biden, sudah mengatakan bahwa misil itu sepertinya tidak datang dari Rusia)," ungkap Jokowi.
Seperti diketahui, serangan rudal buatan Rusia menghantam Polandia hingga menewaskan dua orang saat KTT G20 berlangsung di Bali. Ternyata, rudal tersebut ditembakkan oleh militer Ukraina.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (16/11), tiga pejabat AS menyebut penilaian awal menunjukkan rudal yang jatuh di Polandia itu ternyata ditembakkan oleh pasukan Ukraina pada Selasa (15/11) waktu setempat.
Disebutkan para pejabat AS itu bahwa rudal tersebut ditembakkan oleh Kiev saat menghalau serangan rudal Rusia. Rusia diketahui melancarkan invasi militer ke Ukraina sejak 24 Februari lalu dan berlanjut hingga kini.
"Tiga pejabat AS mengatakan penilaian awal menunjukkan rudal itu ditembakkan oleh pasukan Ukraina terhadap satu rudal Rusia yang datang di tengah salvo yang menghancurkan terhadap infrastruktur listrik Ukraina pada Selasa (15/11)," demikian laporan Associated Press dengan mengutip tiga pejabat AS.
Otoritas Ukraina belum mengomentari laporan terbaru yang disampaikan para pejabat Amerika Serikat (AS) ini.
(mae/imk)