Ketua KPK: Korupsi di Indonesia Ibarat Gunung Es, yang Dibongkar Baru 20%

Ketua KPK: Korupsi di Indonesia Ibarat Gunung Es, yang Dibongkar Baru 20%

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 16 Nov 2022 15:05 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan kasus korupsi di Indonesia layaknya fenomena gunung es. Dia menyebut baru 20 persen kasus korupsi yang bisa dibongkar.

Hal tersebut disampaikan Firli dalam pertemuan forum Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia. Firli juga menyinggung korupsi di sektor pendidikan, seperti pengelolaan aset, pengelolaan keuangan, penerimaan mahasiswa, pemilihan rektor, dan pengaturan atau rekayasa pengadaan.

"Maraknya korupsi yang terjadi di Indonesia ibarat fenomena gunung es. Tindak pidana korupsi yang berhasil dibongkar baru 20 persen saja," kata Firli dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan 80 persen potensi perilaku korup lainnya tidak tampak atau belum diketahui. Kebanyakan yang tidak tampak ini adalah jenis korupsi kecil atau petty corruption dan berupa perilaku koruptif," sambungnya.

Firli mengatakan perlu ada ekosistem berintegritas di dunia pendidikan demi mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas. Dia mengatakan hal itu bisa diwujudkan dengan mengedepankan aspek tata kelola perguruan tinggi yang baik atau dengan mendorong pelaksanaan akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi.

ADVERTISEMENT

"Dengan prinsip GUG (good university governance), potensi untuk terjadinya tindak pidana korupsi di Perguruan Tinggi semakin ditekan, aturan secara adil ditegakkan baik akademik maupun nonakademik, serta menciptakan lingkungan kondusif bagi proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi kepada mahasiswa, yang pada akhirnya PTN dan PTKN diharapkan dapat menghasilkan profil alumni yang berkualitas dan berintegritas," jelasnya.

(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads