Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk tim khusus untuk menangani kasus mahasiswa terjerat utang dari pinjaman online (pinjol) setelah tertipu investasi fiktif. Tim itu akan melakukan negosiasi dengan lembaga pinjol dan lembaga lainnya.
"Kami berharap kasus ini cepat diselesaikan dan tentu, secara institusi, IPB melakukan beberapa langkah yang terkait dengan soal negosiasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan lembaga pinjaman online, perusahaan yang memberikan pinjaman," kata Rektor IPB Arif Satria seusai pertemuan dengan mahasiswa korban investasi fiktif, Selasa (15/11/2022) malam.
"Sekarang IPB sedang menyiapkan, membentuk tim, tim itu akan bekerja, termasuk penasihat hukum dan tim yang melakukan proses negosiasi dengan berbagai pihak itu," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah mahasiswa IPB telah menjadi korban penipuan investasi fiktif dengan iming-iming keuntungan 10 persen. Nah, mahasiswa yang tertarik iming-iming keuntungan dari investasi itu kemudian membuka akun pinjaman online untuk mendapat uang.
Namun investasi yang dijanjikan cuma fiktif belaka. Tak ada keuntungan yang didapat meski para mahasiswa itu telah berutang.
"Bahwa ini juga adalah satu modus penipuan baru yang ternyata cukup efektif pada para mahasiswa yang sedang memerlukan dana berbagai kegiatan kemahasiswaan ya, dengan iming-iming 10 persen dan lain sebagainya," kata Arif.
"Kita akan coba terus komunikasi dengan kepolisan, yang selama ini modus-modus penipuan juga terkait dengan online itu apa saja. Sehingga ini akan terus kita sosialisasikan kepada seluruh mahasiswa supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tambahnya.
Simak Video: DPR Minta Polri Basmi Pinjol yang Telah Jerat Ratusan Mahasiswa IPB