Sentilan dari PDIP Buntut Anies Temui Gibran

Sentilan dari PDIP Buntut Anies Temui Gibran

Matius Alfons Hutajulu, Firda Cynthia Anggrainy, Agil Trisetiawan Putra - detikNews
Rabu, 16 Nov 2022 08:32 WIB
Anies Baswedan unggah foto bareng Gibran Rakabuming di IG. Pertemuan ini terjadi di Solo, Selasa (15/11/2022).
Pertemuan Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming (dok. IG Anies Baswedan).

Sentilan dari PDIP

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah memberi respons menohok soal kunjungan Anies. Said mengatakan Anies sedang bermanuver meraup suara dengan menemui Gibran. Menurut Said, Anies tidak punya kinerja.

"Dalam rangka Anies memperbesar suaranya," kata Said kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya karena Anies nggak punya kinerja," kata Said. Said menjawab pertanyaan soal Anies yang melontarkan pujian kepemimpinan Gibran.

Said lalu ditanya apakah pertemuan itu membicarakan proyeksi Gibran maju di Pilgub DKI 2024. Said kembali menyerang Anies yang dianggap hendak memecah belah PDIP.

ADVERTISEMENT

"Maksudnya Anies mau jadi king maker di DKI? Iya tapi kalau Anies yang mau majukan Gibran, Anies nggak punya partai. Gibran kader PDIP. Itulah tricky politik Anies saja untuk mecah belah PDIP," kata Said.

Said menyebut aksi Anies itu bagai pepatah 'ada udang di balik batu'. "Itu bagian cara anies membuat contrasing terus-menerus langkahnya supaya lebih dikenal publik dan ingat kalau dia muji-muji Gibran pasti ada udang di balik batu," imbuhnya.

Lebih lanjut, Said menyebut langkah Anies menemui Gibran semata untuk kepentingan pribadi. Menurut Said, Anies sedang mencari keuntungan politik.

"Ya dong untuk kepentingan dirinya. Tidak ada hubungannya dengan Gibran. Itu hanya untuk cari keuntungan politik saja Anies," kata dia.

Pembelaan Demokrat simak di halaman selanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads