PT Unilever Indonesia Tbk kembali mengajak generasi muda Indonesia untuk membawa perubahan bagi lingkungan dan masyarakat melalui 'Every U Does Good 2022'. Program ini juga menjadi wadah pencarian heroes yang berkontribusi dalam upaya-upaya berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif.
Head of Communication PT Unilever Indonesia, Tbk, Kristy Nelwan mengatakan sejalan dengan strategi 'The Unilever Compass', pihaknya percaya perusahaan yang akan bertahan di masa depan adalah yang menjalankan bisnis berdasarkan purpose yang kuat dan memberi kebaikan bagi masyarakat dan lingkungan.
"Untuk itu, kami kembali menggelar kampanye 'Every U Does Good', kampanye tahunan yang mengajak individu atau perusahaan untuk bisa memberikan kebaikan bagi sekitar, melalui berbagai cara yang sederhana, mulai dari memilih brand yang memiliki purpose hingga menjadi heroes," ujar Kisty dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini kami kembali mengajak generasi muda menjadi heroes masa kini dengan bergabung menjadi 'Every U Does Good Heroes' untuk memberikan kontribusi nyata pada lingkungan dan masyarakat," imbuhnya.
Every U Does Good Heroes 2022
Di program Every U Does Good 2022, Unilever akan kembali mencari 10 heroes dengan melibatkan sederet mentor inspiratif. Yaitu CEO & Founder Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari Gita Syahrani, Co-Founder Indonesian Tempe Movement Dr. Driando Ahnan, Staf Khusus Presiden RI & Co-Founder Toleransi.id Ayu Kartika Dewi, dan Disability Womanpreneur Nicky Clara.
Kesepuluh heroes terbaik akan mendapatkan micro grant dari Unilever Indonesia dan pendampingan berkelanjutan dari para mentor berpengalaman. Dengan demikian, para heroes dapat menempa kemampuan untuk menjawab tantangan dan peluang dalam memperluas skala gerakan atau program mereka, serta mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.
Yuk, masih ada waktu buat mendaftar melalui laman https://s.id/EUDGHeroes2022 pendaftaran ditunggu hingga 25 November 2022.
Yuk Temukan Inspirasi dari Sosok 10 Heroes Every U Does Good Sebelumnya
Di tahun 2021, Unilever Indonesia melalui 'Every U Does Good' telah menemukan 10 sosok heroes yang mampu menunjukkan kiprah dalam menciptakan Indonesia yang lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif. Upaya ini sejalan dengan tiga pilar kebaikan yang diusung Unilever secara global melalui strategi 'The Unilever Compass'. Siapa saja ke-10 sosok ini?
Pilar 1: Membangun Planet yang Lebih Lestari
1. Ari Gunawan - Organisasi Precious Island
Melalui Precious Island, Ari bersama dua rekannya mendorong generasi muda Indonesia untuk memiliki kapasitas dan potensi untuk berkiprah di panggung global pencapaian SDGs. Upaya ini dilakukan melalui gelaran 'Global Youth Conference' on SDGs sejak akhir 2019.
Melalui perhelatan ini, Ari ingin membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kapasitas dan potensi besar di panggung global pencapaian SDGs. Bersama Unilever Indonesia, Ari melakukan penjaringan delegasi di 50 sekolah/kampus di Indonesia sehingga para generasi muda bisa memperluas networking di kawasan ASEAN dan Australia pada tahun 2022.
2. Dicky Dwi Alfandy - Organisasi Gajahlah Kebersihan
Melalui organisasi Gajahlah Kebersihan, pemuda asal Lampung, Dicky memberdayakan masyarakat di pinggiran sungai untuk mengimplementasikan daur ulang sampah laut. Hingga kini, tercatat telah 150 orang masyarakat pesisir di Lampung telah mendapatkan edukasi dalam pengurangan, pemilahan dan daur ulang sampah rumah tangga. Organisasi Gajahlah Kebersihan juga telah memberdayakan 30 perempuan dalam inisiasi daur ulang sampah plastik.
Pilar 2: Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
3. Katrin Sovia Ifana Sari Moko - Gerakan Be Home Indonesia
Kesadaran akan pentingnya edukasi terkait broken home membuat Katrin menginisiasi gerakan Be Home Indonesia. Katrin ingin Be Home menjadi media edukasi dan informasi terbesar bagi
anak-anak broken home, sebagai wadah mereka untuk berekspresi, belajar, dan berkarya. Program ini turut berkolaborasi dengan praktisi kesehatan mental serta pemerintah dalam menangani isu broken home. Hingga kini platform Be Home Indonesia sudah melayani lebih dari 1.500 orang.
Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik
4. Erliana - Komunitas Bersama Lansia
Bersama Lansia dibentuk guna mendukung pencapaian SDGs ke-3 (Health and Well-Being), dengan fokus healthy ageing. Melalui program ini, Erliana ingin meningkatkan awareness masyarakat mengenai ageing dan lansia dengan memberikan bimbingan dan layanan bersama ahli medis dan organisasi yang berkaitan dengan keluarga dan lansia.
5. Ni Putu Gita Saraswati - Organisasi Kolaborasi Bumi Indonesia
Gita percaya seluruh hal yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk menstruasi bukan merupakan hal tabu. Hal inilah yang menjadi alasan ia mendirikan Organisasi Kolaborasi Bumi Indonesia. Melalui usulan program 'Menstrucaraka', Gita melantik 24 caraka atau duta manajemen kebersihan menstruasi (MKM) di Bali untuk mengedukasi 3.628 siswa mengenai menstrual hygiene di sekolah-sekolah setingkat SMP. Adapun para MKM ini diharapkan dapat menjadi peer educator bagi sekolahnya masing-masing.
6. Arif Fajar Saputra - Organisasi NUXCLE
Organisasi NUXCLE berfokus pada pengembangan kendaraan konvensional menjadi kendaraan bertenaga listrik maupun sebaliknya. Melalui organisasi ini, Arif menargetkan NUXCLE dapat mengubah lebih dari 130 juta sepeda motor di Indonesia menjadi kendaraan listrik. Adapun upaya ini dilakukan guna mendukung pemerintah mencapai Indonesia Bebas Emisi Karbon pada 2060. Selain itu, NUXCLE juga berambisi memudahkan mobilitas para penyandang disabilitas di keseharian mereka.
Pilar 3: Berkontribusi pada Masyarakat yang Lebih Adil dan Inklusif
7. Sandi Mahendra - Gaerakan Terpandu (Tiap Orang Punya Kesempatan Kedua)
Melalui Terpandu, Sandi ingin membantu mantan warga binaan kembali mandiri untuk mendapatkan kesempatan kedua pasca dibebaskan, terutama untuk memperoleh hak pekerjaan layak. Program ini terdiri dari pelatihan, pembuatan platform pencarian kerja khusus, hingga edukasi ke masyarakat luas agar bisa lebih menerima para mantan warga binaan. Sandi berharap dapat membantu sebanyak mungkin mantan warga binaan agar mereka bisa mendapatkan edukasi dan pekerjaan yang layak.
8. Akbar Trio Mahsuri - Program Young Interfaith Peacemaker Community
Berangkat dari kasus intoleransi yang masih sangat marak di Indonesia, Akbar melalui program Young Interfaith Peacemaker Community, mendorong anak muda aktif menyuarakan perdamaian baik secara offline maupun online. Akbar percaya prasangka dan stigma tersebut harus diselesaikan dengan dialog untuk saling memahami, bukan mendiskriminasi atau menjatuhkan. Menurutnya, gerakan para anak muda sebagai agent of change dapat memberi pengaruh positif di masyarakat.
9. Nissi Taruli Felicia - Kominitas Feminis Themis
Masih tingginya knowledge-gap antara teman mendengar dan teman tuli, membuat Nissi membuat komunitas Feminis Themis. Sebagai co-founder program 'Perempuan Tuli dan Berdaya', Nissi ingin mengedukasi teman- teman tuli di berbagai bidang, seperti pendidikan seksual, kepemimpinan, validasi data, dan advokasi. Nissi menargetkan untuk memberikan edukasi di berbagai kota seperti Jakarta, Solo, Jogjakarta, Kediri atau Kebumen pada 2022.
10. Diva Asnawi - Organisasi KONEKIN
Melalui KONEKIN, Diva menghadirkan project BISA yang ditujukan bagi anak 3-8 tahun sebagai momentum penting untuk mengajarkan anak mengenai nilai-nilai karakter dan perdamaian. Melalui media buku cerita, KONEKIN ingin membuat setiap orang tahu isu disabilitas, mau saling terlibat, dan akhirnya mampu menciptakan suasana inklusif. Diva menargetkan setiap minggunya buku cerita ini akan disebarluaskan melalui pertemuan daring, melibatkan anak-anak disabilitas maupun non-disabilitas.
Kamu tertarik menjadi heroes selanjutnya? Para peserta dapat mendaftar melalui laman https://s.id/EUDGHeroes2022 mulai 1-25 November 2022. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini silakan kunjungi Instagram @unileveridn.