Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai sikap publik terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI. Hasilnya, sebanyak 65,6% responden percaya Kapolri Jenderal listyo Sigit Prabowo mampu mengusut tuntas tragedi ini.
Jajak pendapat itu dilakukan pada 30 Oktober-5 November 2022 dengan total 1.220 responden. Survei dilakukan dengan wawancara secara tatap muka. Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling.
Seluruh responden berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan asumsi metode simple random sampling dengan margin of error survei sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Responden awalnya diberi pertanyaan yang berbunyi 'apakah bapak/ibu tahu atau pernah mendengar Kapolri berjanji akan mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter dan penonton tersebut?'. Hasilnya, sebanyak 76,3% mengetahui soal janji Kapolri, sedangkan 23,7% tidak tahu.
Setelahnya, responden kembali diberikan pertanyaan lanjutan apakah percaya Kapolri dapat mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Hasilnya sebagai berikut:
Sangat percaya 6,6%
Cukup percaya 59,0%
Kurang percaya 24,6%
Tidak percaya sama sekali 6,0%
Tidak tahu 3,7%.
Apabila diakumulasikan, sebanyak 65,6% percaya terhadap komitmen Kapolri mengusut tuntas tragedi ini. Sedangkan 30,6% responden lainnya tak percaya akan janji yang disampaikan Kapolri tersebut.
"Yang percaya masih mayoritas 65,6% percaya terhadap komitmen Kapolri. Meskipun tentu kita akan bedakan tingkat terus Kapolri secara pribadi dengan institusi polisi, karena polisi satu institusi besar sendiri ya, yang ada ada perbedaan satu dengan lain. Meskipun yang tidak percaya cukup besar (yakni) 30,6%. Jadi hampir sepertiga warga yang ikuti isu Tragedi Kanjuruhan tidak percaya, sekalipun Kapolri sudah berjanji," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Minggu (13/11/2022).
Di sisi lain, responden juga diberikan pertanyaan siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. Hasilnya, 39,1% responden menilai aparat kepolisian yang harus bertanggung jawab atas tewasnya ratusan penonton dan suporter dalam tragedi tersebut.
Begini rinciannya:
Aparat kepolisian 39,1%
Penyelenggara Liga 27,2%
PSSI 13%
Suporter 10,2%
Lainnya 1,3%
Tidak tahu/tak jawab 7,6%
"Kalau ditanya siapa yang paling bertanggung jawab atas tewasnya ratusan penonton, dari mereka yang tahu Tragedi Kanjuruhan 39,1% menyebut aparat kepolisian, terutama mereka yang bawa pelontar gas air mata," jelas Burhanuddin.
"Baru kemudian penyelenggara liga 27,2%, PSSI 13%, suporter 10,2% dan TNI 1,7%," tambah dia.
(taa/eva)