Kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih menyimpan teka-teki. Kematian empat korban yang disebut 'kelaparan' pun diragukan.
Hal itu diutarakan oleh Ketua RT 007 RW 015 Kelurahan Kalideres, Asiung. Asiung tidak habis pikir bagaimana bisa sekeluarga mati 'kelaparan', padahal secara finansial cukup berada.
"Kemarin saya lihat, kita kedatangan Lurah Kalideres juga. Saya datang ketemu kemarin, saya ceritakan. Menurut beliau ini (tewas karena kelaparan) 'impossible," kata Asiung saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asiung mengatakan keluarga korban sudah tinggal di Perum Citra Garden I Kalideres sejak 20 tahun lalu. Keluarga tersebut disebut memiliki satu mobil dan motor.
Secara finansial, Asiung meyakini, korban tidak bisa dikategorikan sebagai keluarga miskin. Namun ia menyebut keluarga tersebut kurang berinteraksi dengan warga sekitar.
Asiung menduga ada hal lain yang disembunyikan oleh para korban hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di dalam rumah dengan kondisi kekurangan asupan makanan.
"Jadi yang sebenarnya terjadi itu mungkin ada faktor lain, faktor ketakutan penghuni. Karena watak keluarga tersebut itu suka mengucilkan diri tidak membaur, tidak berinteraksi dengan warga lain, padahal warga ini sudah tinggal di kompleks sudah 20 tahun ke atas," tutur Asiung.
Ditemukan Bon Katering
Asiung, yang ikut masuk ke dalam rumah saat polisi melakukan evakuasi jasad, mengungkap sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi. Salah satu yang ditemukan adalah bon pemesanan makanan.
Selain itu, Asiung mengatakan ada salah satu warganya yang pernah melihat salah satu korban pernah memesan makanan secara daring.
"Itu tiga minggu lalu ada warga saya yang lihat dia pesan GrabFood, berarti kan ada makan dan itu ditemukan bon-bon katering ya. Itu yang ditemukan Polsek Kalideres," ungkap Asiung.
Dugaan Kematian Korban dari Hasil Autopsi
Polisi mengungkap hasil autopsi empat orang sekeluarga yang ditemukan tewas 'mengering' di Perum Citra 1 Kalideres, Jakarta Barat. Dari hasil autopsi diduga keempat korban tewas karena mengalami dehidrasi.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, dari hasil autopsi terhadap empat jasad tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Pasma mengatakan keempat korban diduga tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.
"Jadi berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena ditemukan dari otot-otot sudah mengecil," jelas Pasma kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).
Pasma mengungkapkan keempat korban diduga mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan mayat 'mengering'.
"Di dalam lambungnya tidak ada isi makanan, artinya ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu tidak ada mengkonsumsi makanan dan otot-ototnya sudah mengecil. Artinya, ini ada kekurangan cairan, dehidrasi, sehingga tubuh mayat ini menjadi kering," kata Pasma.
Simak video 'Sederet Fakta Tewasnya 4 Orang Sekeluarga di Jakbar':