Kecurigaan Tetangga yang Membuka Tabir Kematian Sekeluarga di Jakbar

Kecurigaan Tetangga yang Membuka Tabir Kematian Sekeluarga di Jakbar

Rumondang Naibaho - detikNews
Jumat, 11 Nov 2022 18:44 WIB
Empat jenazah yang merupakan satu keluarga ditemukan di sebuah rumah di kawasan Kalideres, Jakbar. Garis polisi tampak terpasang di pagar rumah tersebut. (Rumondang N/detikcom)
Empat jenazah yang merupakan satu keluarga ditemukan di sebuah rumah di kawasan Kalideres, Jakbar. Garis polisi tampak terpasang di pagar rumah tersebut. (Rumondang N/detikcom)
Jakarta -

Warga di sebuah perumahan di Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar), dibuat geger oleh penemuan mayat empat orang di dalam rumah. Keempat korban merupakan satu keluarga.

Jasad keempat korban ditemukan pada Kamis (10/11) kemarin. Penemuan itu bermula dari kecurigaan para tetangga yang mencium aroma tak sedap dari rumah tersebut.

Diketahui, jasad keempat korban ditemukan di dalam sebuah rumah yang berlokasi di Perum Citra I Extension Kalideres, Jakbar. Keempat korban ialah RG (71), yang merupakan suami; RM (68), istri; DF (42), anak; dan BG (68), yang berstatus ipar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua RT setempat, Asiung, mengungkap awal mula penemuan mayat sekeluarga tersebut. Asiong awalnya mendapatkan sejumlah laporan warga yang terganggu aroma tak sedap seperti bau bangkai.

"(Awal diketahui) dari laporan warga, katanya sudah mencium bau tapi sedikit. Tiga hari selang kurang lebih tetangga sebelah korban menyampaikan ke saya pukul 05.30 subuh, 'Pak, ini ada bau bangkai menyengat sekali'," kata Asiung saat ditemui di lokasi, Jumat (11/10/2022).

ADVERTISEMENT

Asiung juga mendapatkan laporan dari petugas PLN pada Rabu (9/11). Petugas PLN yang hendak melakukan pemutusan aliran listrik tersebut mencium bau menyengat dari rumah tersebut.

"Pemutusan aliran listrik di rumah tersebut karena sudah atas permintaan pemilik rumah. Dia ada chat dengan petugas PLN itu tanggal 4 Oktober, 'silakan bapak putus aliran listrik di rumah saya, apabila ingin pemasangan baru saya hubungi bapak'. Itu chat terakhir yang ia berikan kepada petugas PLN Kalideres," kata dia.

Pada Kamis (10/11), Asiung kembali menerima keluhan warga soal bau menyengat dari dalam rumah tersebut. Hingga akhirnya, Asiung memutuskan untuk membuka paksa pagar rumah tersebut.

"Kira-kira itu kemarin tepatnya hari Kamis saya ambil tindakan, sudah dapet laporan dari warga sekitar ada mencium bau yang tidak sedap. Saya putuskan Kamis sore sebelum magrib, saya lapor pengurus, sama minta Izin ke wilayah pak RW. Saya ditemeni pengurus dan anggota untuk mendobrak pintu lokasi ini, kunci gembok depan saya rusak pakai linggis," jelas Asiung.

Setelah berhasil membuka pintu pagar rumah, Asiung mencoba melihat kondisi dalam rumah melalui jendela. Begitu membuka gorden, Asiung terkaget melihat mayat dari dalam rumah.

"Saya rusak itu pintu pager saya lihat, saya buka gordennya yakin itu mayat, udah langsung kita telpon Polsek Kalideres," katanya.

Tak berani membuka pintu, Asiong memutuskan menunggu pihak kepolisian untuk melihat kondisi dalam rumah tersebut. Dalam waktu setengah jam petugas kepolisian tiba dan membuka rumah tersebut.

"Jadi total 4 jenazah, kaget luar biasa saya, saya hanya melihat satu itu anaknya," ungkap Asiong.

Korban Jarang Berinteraksi

Asiung mengatakan keluarga korban jarang berinteraksi dengan warga. Selain itu, dia mengatakan keluarga tersebut tidak pernah terlihat dikunjungi pihak sanak saudara.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Sekeluarga Tewas Dalam Kondisi 'Mengering' di Jakbar':

[Gambas:Video 20detik]



"Sangat tertutup, tidak ada komunikasi. Kalau saya ada kegiatan lingkungan, saya baru panggil gedor-gedor. Misal ada pendataan BPS, penyemprotan DBD baru dia keluar. Terakhir saya ketemu anak dan ibunya 3 bulan lalu," katanya.

Tetangga korban bernama Roy (33) juga mengatakan hal serupa. Roy mengatakan kecurigaan warga atas bau menyengat akhirnya membuat diketahuinya ada empat orang tewas di rumah tersebut.

"Sebelum diketahui ada orang meninggal, ini udah bau sih dari Jumat lalu tanggal 4 (November)," kata Roy.

Roy tinggal tidak jauh dari rumah korban. Dia menduga awalnya bau tersebut berasal dari bau bangkai.

"Saya pikir kan ada tikus mati cuma kan lewat sekilas gitu ya. Cuma habis itu lewat 2-3 hari tambah pekat," katanya.

Dia mengatakan aroma tak sedap itu semakin menyengat tercium. Dia mengatakan tetangga lain juga mengeluhkan hal yang sama.

"Akhirnya ada yang ujung ibu-ibu komplain pas lagi joging gitu komplain. Nih baunya sudah nggak wajar, katanya tambah lama tambah pekat," ucap dia.

Setelah itu, warga bersama pengurus RS bersepakat membuka paksa pagar rumah korban. Setelah itu, warga melihat sesosok mayat di dalam rumah tersebut. Warga lalu melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kalideres.

Dari hasil autopsi terhadap empat jasad tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Keempat korban diduga tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads