Jokowi: Sentralitas ASEAN Jangan Jadi Mantra Kosong

ADVERTISEMENT

Jokowi: Sentralitas ASEAN Jangan Jadi Mantra Kosong

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 11 Nov 2022 13:48 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya upaya maksimal negara ASEAN dalam memelihara kesatuan ASEAN. Jokowi ingin sentralitas ASEAN tidak menjadi mantra kosong.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pengantarnya pada Sidang Pleno KTT ASEAN ke-40 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Jumat (11/11/2022). Jokowi memaparkan dua tantangan berat ASEAN saat ini yaitu tantangan eksternal untuk menavigasi rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam dan tantangan internal yaitu memastikan ASEAN tetap relevan, patuh terhadap piagam ASEAN, serta menyelesaikan krisis di Myanmar.

"Semua tantangan ini hanya dapat dihadapi bila ASEAN bersatu dan kuat, Pertanyaannya, apakah kita masing-masing sudah berupaya maksimal mungkin untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi mantra kosong," tegas Jokowi dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.



Jokowi menegaskan para pemimpin ASEAN harus memaknainya secara konkret karena kredibilitas dan relevansi ASEAN bergantung pada kesatuan dan sentralitas ASEAN. Ada tiga poin penting yang disampaikan Jokowi dalam sesi pleno tersebut.

Pertama, Jokowi mendorong untuk menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya. Piagam ASEAN harus menjadi pegangan untuk bergerak maju, oleh karenanya, Piagam ASEAN harus diterapkan dalam satu keutuhan dan tidak tebang pilih.

"Piagam ASEAN harus menjadi dasar pengambilan keputusan dalam situasi darurat, termasuk situasi di Myanmar. Jika ASEAN gagal ambil langkah maka kredibilitas ASEAN dipertaruhkan," jelas Jokowi.



Kedua Jokowi mendorong penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN. Menurut Jokowi, dalam 20 tahun ke depan, tantangan yang kita hadapi akan semakin berat. Hal tersebut harus dijadikan momentum untuk berbenah dan perkuat institusi dan kapasitas ASEAN.

"Kita harus tetapkan ASEAN 2045 yang lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing. ASEAN harus mampu merespons dinamika ini agar tetap relevan.Saya harap Gugus Tugas Tingkat Tinggi (HLTF) dapat menyampaikan rekomendasi mengenai ASEAN 2045 dan penguatan institusi ASEAN," ucap Jokowi.

Ketiga, Jokowi berbicara penguatan peran ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang tangguh. Ketangguhan ASEAN akan dinilai dari cara ASEAN membangun ketahanan pangan dan energi, kemandirian kesehatan, hingga stabilitas keuangan kawasan.

"Konsep kerja sama dalam bidang-bidang tersebut harus jelas dan terus diperkuat. ASEAN harus menjadi agenda-setter dalam memajukan prioritas-prioritas tersebut," kata Jokowi.

Di akhir pengantarnya, Jokowi mengajak pemimpin ASEAN untuk membuktikan kepada rakyat ASEAN dan dunia, bahwa ASEAN matters dan relevan.

"Tetap menjadi jangkar stabilitas kawasan dan tetap menjadi pusat pertumbuhan kawasan dan dunia. ASEAN matters, epicentrum of growth," pungkas Jokowi.

Turut hadir mendampingi Jokowi dalam Sidang Pleno KTT ASEAN ke-40 yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

(knv/imk)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT