Guru matematika SMAN 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Suwarno (54), meminta maaf usai disebut memarahi murid yang tak memakai jilbab. Dia juga mengklarifikasi setelah diadukan salah satu orang tua muridnya ke Polres Sragen karena diduga melakukan perundungan.
Masalah ini bermula ketika Suwarno disebut meminta salah satu siswinya yang masih duduk di kelas X memakai jilbab. Dia menyampaikan itu saat jam pelajarannya di depan kelas pada Kamis (3/11).
"Saya sampaikan secara umum di kelas supaya anak yang lain tahu. Memakai jilbab bukan karena pakaian budaya atau patut-patutan. Tapi memakai jilbab itu karena perintah Allah. Jadi memakai jilbab itu perintah Allah, bukan karena perintah gurunya, saya ingin anak-anak memakai jilbab dengan kesadaran diri, dengan ikhlas, tidak dipaksa dan tidak ditekan. Saya menyampaikannya seperti itu," kata dia saat ditemui di SMAN 1 Sumeberlawang, dilansir detikJateng, Kamis (10/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan maksud penyampaiannya itu hanya sebatas memberi nasihat dari guru kepada muridnya. Dia tidak berniat memaksa, apalagi melakukan perundungan.
"Karena ada satu anak yang belum memakai jilbab itu tadi. Tapi sebelumnya saya tidak pernah menyampaikan itu. Tapi karena ada anak yang malu ke masjid tidak jilbaban itu, saya menyampaikan secara spontanitas," ujarnya.
Karena adanya keberatan dari orang tua siswi tersebut di atas, Suwarno mengaku sudah bertemu dan meminta maaf kepada keluarga siswi itu.
"Sudah, hari itu langsung menemui kedua orang tuanya di rumahnya. Sudah minta maaf. Menyadari, saya guru biasa, bukan malaikat, jadi suatu saat khilaf atau lalai itu wajar," ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
(rdp/idh)