Parasut Tak Mengembang Bikin Prajurit TNI Jatuh dari 1.600 Kaki

Parasut Tak Mengembang Bikin Prajurit TNI Jatuh dari 1.600 Kaki

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 10 Nov 2022 08:28 WIB
Hari Bakti Angkatan Udara ini diselenggarakan di SMP YP 17 Nagreg. TNI AU memberikan puluhan kaki palsu dan pengobatan gratis.
Ilustrasi. Terjun payung (Wisma Putra/detikcom)
Jakarta -

Prajurit TNI Angkatan Udara (AU) seorang penerjun payung jatuh dari ketinggian 1.600 kaki. Insiden itu terjadi karena parasut tak mengembang di udara.

Detik-detik parasut tak mengembang hingga jatuhnya penerjun payung ini dari ketinggian terekam kamera amatir. Videonya viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Bandung, Jawa Barat.

"Betul, ada kejadian bahwa salah satu siswa kita, dalam rangka mengikuti kegiatan latihan materinya Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat), itu ada insiden," kata Kepala Penerangan Kopasgat Kolonel Gunawan saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (9/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"1.600 feet," imbuh Gunawan saat ditanya soal ketinggian pesawat saat prajurit melakukan terjun payung.

Gunawan menjelaskan proses latihan sudah melalui tahapan teknis yang sesuai dengan aturan. Proses tersebut dari pemeriksaan kelayakan parasut, tata cara melipat parasut, hingga menggunakannya di udara.

ADVERTISEMENT

"Artinya semua itu kan tidak ada unsur kesengajaan ya, karena semua sudah melalui suatu teknisi yang berkenaan dengan penggunaan payung ya," jelas Gunawan.

"Semuanya sudah melalui suatu tahapan mempelajari, melipat payung, dan lain-lain, tentu kan melalui satu pengawasan pelatih yang ahlinya berkaitan dengan kelayakan dari payung itu," tambah Gunawan.

Tali Putus

Rupanya, satu tali pada parasut penerjun payung itu putus. Hal ini membuat parasut tidak mengembang sempurna.

"Ada tali kur payung yang terputus pada saat loncat, sehingga payung tidak bisa mengembang sempurna, seperti itu," terang Gunawan.

Gunawan menjelaskan segala peralatan terjun payung yang digunakan siswa pendidikan Kopasgat telah dicek kelayakannya. Namun ada faktor tertentu yang membuat terjadinya insiden ini.

"Semua sudah dites dan dinyatakan layak, bisa digunakan. Namanya juga insiden, di atas kan dengan kecepatan angin, beban tubuh siswanya sendiri. Tentunya kan ada entakan ya, sehingga entakan itu kan kita tidak bisa memprediksi," jelas Gunawan.

Simak video 'Detik-detik Parasut Prajurit TNI Tak Mengembang, Terjun dari 1.600 Kaki':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya di halaman selanjutnya

Gunawan kemudian mengatakan Kopasgat akan melalukan evaluasi pasca-insiden ini. Evaluasi akan dilakukan secara komprehensif.

"Tentu pasti ada evaluasi baik dari berbagai pihak yang berkewenangan terkait penggunaan payung. Kemudian dari si siswa sendiri. Kemudian juga dari sisi yang lain, faktor-faktor penyebab lainnya ya," ujar Gunawan.

Masih Dirawat

Gunawan mengungkap kondisi korban. Kini prajurit TNI AU itu dirawat di rumah sakit AU Dr M Salamun di Cidadap, Bandung.

"Kondisi siswa sejak kejadian itu langsung ada penanganan cepat dari tim kesehatan yang di bawah. Kemudian dirujuk ke RS terdekat di Lanud Sulaiman," jelas Gunawan.

"Karena lukanya, penanganannya harus lebih lanjut, dibawa ke RS Salamun," imbuh Gunawan.

Gunawan menerangkan prajurit tersebut dalam kondisi stabil. Prajurit yang terjun bebas disebut dalam kondisi sadar.

"Saat ini sudah dalam penanganan, dan siswa ataupun prajurit ini masih dalam kondisi perawatan dan sadar ya," ucap Gunawan.

Gunawan menambahkan, prajurit TNI AU tersebut mengalami patah tulang. Dia mengaku bersyukur atas kondisi kesehatan korban yang stabil.

Halaman 2 dari 2
(isa/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads