Hasto: Bagaimana Mau Hapus Penjajahan Kalau Angkatan Perang Tidak Kuat?

Hasto: Bagaimana Mau Hapus Penjajahan Kalau Angkatan Perang Tidak Kuat?

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Rabu, 09 Nov 2022 00:35 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan. Dalam acara itu, Hasto sempat bicara terkait pertahanan hingga kekuatan TNI saat ini.

Hasto awalnya menyinggung terkait sikap Indonesia selama ini yang terlalu halus dan penurut terhadap negara lain. Menurutnya, jangan sampai negara lain melanggar kedaulatan Indonesia.

"Kita tidak boleh terlalu halus ataupun terlalu penurut di dalam konteks politik pertahanan, kita harus berbicara apa adanya, termasuk kemampuan merespons secara strategis, ketika negara tetangga kita menjadikan Indonesia sebagai ancaman. Memang kita dorong hidup berdampingan secara damai, dan saling menghormati, namun bukan berarti negara tetangga bisa melanggar kedaulatan wilayah ribuan kali, dan hal tersebut kita biarkan dengan penuh kesopanan," kata Hasto secara virtual, Selasa (8/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto lalu mengulas soal pemikiran geopolitik Sukarno yang juga disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga hadir di seminar itu. Menurutnya, memperkuat angkatan perang dalam negeri penting dilakukan.

"Jadi tugas kita menghapuskan berbagai bentuk penindasan bagaimana kita mau menghapuskan penindasan kalau angkatan perang kita tidak kuat," tegas Hasto.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, Hasto menilai pentingnya merancang kekuatan pertahanan atas cara pandang geopolitik. Bukan sekedar mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kalau kita hanya mengandalkan APBN tanpa berpikir out of the box, kita selamanya akan ketinggalan dengan kekuatan pertahanan negara lain, betul?," ujar Hasto disambut jawaban betul oleh peserta seminar yang mayoritas adalah anggota TNI.

Hasto pun kemudian secara tertutup menyampaikan berbagai kebijakan terobosan di dalam membangun kekuatan pertahanan negara, agar Indonesia kembali disegani di dunia internasional. Tidak lupa Hasto menyampaikan teori geopolitiknya yang disebut progressive geopolitical coexsistance.

"Kekuatan TNI kita harus menjadi benteng terkuat di Samudera Hindia agar bisa meleverage kepemimpinan masa depan dunia di Pasifik. Itulah imajinasi yang disampaikan Bung Karno yang harus dijalankan dengan menjadikan instrument of national power seperti demografi, teritorial, sumber daya alam, politik, militer, koeksistensi damai, sains and teknologi, untuk disimulasikan menjadi power," ujar Hasto.

Simak Video 'Prabowo: Elite Kita Kurang Waspada Terhadap Ancaman Perang':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads