Ketua BAZNAS Sebut Mahasiswa Al-Azhar Berperan Majukan Bangsa Indonesia

ADVERTISEMENT

Ketua BAZNAS Sebut Mahasiswa Al-Azhar Berperan Majukan Bangsa Indonesia

Sukma Nur - detikNews
Selasa, 08 Nov 2022 12:41 WIB
BAZNAS
Foto: BAZNAS
Jakarta -

Ketua BAZNAS RI Prof.Dr. KH Noor Achmad menekankan peran penting mahasiswa Indonesia lulusan universitas di Mesir sejak zaman kemerdekaan dulu. Menurutnya, mahasiswa Al-Azhar memegang peranan terhadap kemajuan bangsa hingga saat ini.

"Mahasiswa Al-Azhar adalah calon ulama dan intelektual muda Indonesia yang harus berwawasan luas dan berpegang pada wasathiyah Islam dan nilai-nilai Al-Azhar," kata Noor dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Hal itu dia ungkapkan dalam sambutan program pembinaan untuk peserta Beasiswa Cendekia Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) angkatan 1 dan 2 di Auditorium Markaz Syeikh Zayed, Universitas Al-Azhar Nasr City Kairo, Mesir, Senin (7/11). Pembinaan ini diikuti oleh 97 mahasiswa.

Pada materinya yang mengangkat tema 'Peran Strategis Mahasiswa Indonesia untuk Mesir, Timur Tengah dan Indonesia; Kini dan Masa Depan', Noor menambahkan nilai-nilai Al-Azhar tidak hanya pada bidang dakwah, tetapi juga di berbagai bidang lain yang tetap mengamalkan nilai dakwah.

"Paradigma Islam wasathiyah seharusnya menjadi corak paham keagamaan mainstream umat Islam di Indonesia dan dunia kampus," katanya.

Noor menambahkan beasiswa dari BAZNAS merupakan upaya untuk menyiapkan generasi muda yang unggul dalam menghadapi era industri 4.0. Ia mengatakan melalui pendidikan kualitas umat Islam di Indonesia bisa meningkat dan memiliki daya saing di berbagai bidang. Ia juga meminta pada mahasiswa agar bisa memberikan kontribusi positif bagi negeri setelah lulus nanti.

"SDM unggul adalah kelompok angkatan kerja Indonesia yang profesional, produktif, mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri 4.0 saat ini. Kita ingin ikut serta mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, di mana Indonesia akan memasuki masa kompetisi yang cukup berat di tahun-tahun yang akan datang," ungkap Noor.

Sementara itu, Sekretaris Utama BAZNAS Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., MA dalam materinya tentang Ideologisasi Pemikiran Wasathiyah Islam yang bersesuaian dengan nilai-nilai keindonesiaan, memaparkan terkait delapan pilar Islam Wasathiyah.

Delapan pilar tersebut di antaranya memiliki tujuan untuk membina perdamaian, berdiri di atas persamaan, saling tolong menolong dan peduli seperti satu jasad, sistem sosial terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan, lembaga publik untuk kesejahteraan sosial dipimpin oleh ahlinya, hukum berlaku bagi setiap warga negara dan tidak ada diskriminasi.

"Kemudian diberikan kebebasan seluas-luasnya berasosiasi dan berekspresi secara terbuka, dapat mengakses informasi yang relevan, dan memiliki alat untuk mengontrol akuntabilitas pemerintah, serta yang terakhir terlibat dalam mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan umat manusia," pungkas Hanafi.

(ega/ega)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT