Cuaca ekstrem diperkirakan menaungi Jakarta dari November hingga Februari tahun depan. Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau orang-orang kantoran untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
Arahan Pj Gubernur Heru Budi Hartono diteruskan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Isnawa Adji. WFH dapat mengurangi risiko gangguan di jalan yang terdampak cuaca ekstrem.
"Seperti saran pak Pj Gubernur, apabila memungkinkan maka diperlukan work from home (WFH), bukan hanya karena pandemi COVID-19, tapi karena cuaca ekstrem," kara Isnawa kepada detikcom, Senin (7/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak cuaca ekstrem adalah kemacetan lalu lintas, banjir di jalanan, kerusakan jalan, gangguan infrastruktur, hingga pohon roboh. Metode WFH dapat menghindarkan masyarakat yang biasa bekerja pulang-pergi ke kantor dari macet dan bahaya di jalanan.
"Cuaca ekstrem dapat menjadi pertimbangan pimpinan kantor untuk menerapkan keleluasaan memungkinkan bekerja dari rumah saja. Ini bisa mengurangi kontribusi kemacetan, dampak cuaca ekstrem, banjir, dan genangan," kata Isnawa.
Mengutip prakiraan cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Isnawa menjelaskan cuaca ekstrem akan dimulai pada November ini hingga bulan kedua tahun depan. Masyarakat perlu mengikuti informasi terpercaya termasukd ari BPBD dan BMKG.
"Mengikuti informasi cuaca dan tinggi muka air," kata Isnawa.
Simak video '4 Provinsi Berstatus Siaga Bencana Hidrometeorologi, Cek Info Selengkapnya!':