6 Menara Tsunami Dibangun di Bali
Rabu, 19 Jul 2006 11:47 WIB
Denpasar - Bali termasuk daerah rawan gempa dan tsunami. Untuk mengantisipasinya, akan dibangun 6 menara sirene warning tsunami di Bali bagian selatan sebagai fasilitas tsunami early warning system.Rencana ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar BMG Wilayah III Denpasar Sidik Budiman usai pertemuan dengan Pemprov Bali dalam rakor penetapan lokasi menara sirene sistem informasi gempa bumi BMG Wilayah Badung dan Denpasar, bertempat di Kantor Gubernur, Jalan Basuki Rahmat, Denpasar, Rabu (19/7/2006). Proyek ini didanai APBN.Menara akan dipasang di 6 titik, yaitu di Pantai Kuta, Pantai Seminyak, Pantai Petitenget, Pantai Kedonganan, Pantai Nusa Dua, dan Pantai Sanur. Menara ini setinggi 15 meter dengan kekuatan suara mencapai radius 3 km. Jarak antar tower 5-6 kilometer. Daerah yang tercover mencapai 30 km.Bali selatan ditetapkan sebagai lokasi pemasangan menara tsunami ini berdasarkan kriteria kepadatan penduduk, aktivitas penduduk, pariwisata dan nelayan.Sistem KerjaLalu bagaimana sistem kerja menara tsunami ini? Dituturkan Sidik, jika terjadi gempa, dalam waktu 10 menit alarm ini akan berbunyi untuk menginformasikan ada gempa sehingga dalam waktu 10-15 menit kemudian masyarakat sudah bisa melakukan antisipasi jika ada tsunami."Jika tidak ada tsunami, dalam waktu 15 menit kemudian akan ada informasi bahwa tidak terjadi tsunami," kata Sidik.Menara tsunami ini dibangun sebelum Desember 2006. Saat ini konsentrasi pemasangan menara ada di Bali bagian selatan. Sedangkan bagian Bali lainnya diserahkan pada Pemprov Bali.Sidik Budiman menuturkan, Bali termasuk daerah gempa karena diapit oleh lempengan selatan dan utara. "Bali berada dalam satu alur lempeng yang selalu bertumbukan di zona megatrusht yaitu lempeng indoaustralia dan eurasia," jelas Sidik.
(nrl/)