Kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian Pemprov DKI. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya menunggu arahan pemerintah pusat.
"Hari ini ada rapat terkait dengan itu (peningkatan kasus COVID-19) yang dipimpin Pak Menko. Nanti kita lihat hasilnya," ujar Heru kepada wartawan Jumat (4/11/2022).
Heru juga mengingatkan warganya untuk tidak lengah dan tetap tertib menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap jaga protokol kesehatan ya, pakai masker dan menjaga jarak," tuturnya.
Diketahui, kasus Corona di Indonesia kembali naik hampir 5.000 kasus. Kenaikan juga terjadi di Jakarta yang terlihat sejak beberapa hari terakhir. Berikut ini data kenaikan kasus COVID-19 di Jakarta:
- 30 Oktober: 1.081 kasus
- 31 Oktober: 822 kasus
- 1 November: 1.559 kasus
- 2 November: 1.781 kasus
- 3 November: 1.823 kasus
Luhut Tegaskan PPKM
Sementara itu, Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah membahas masalah kenaikan kasus Corona ini beserta jajarannya.
"Nampaknya tidak ada kata lelah bagi kami untuk kembali duduk bersama, berdiskusi dan menuntaskan kasus Covid-19 sampai level yang paling rendah. Ucapan tersebut tentunya bukanlah tanpa alasan mengingat adanya indikasi kenaikan kasus Covid-19 yang kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu minggu terakhir," kata Luhut melalui akun Instagram, Jumat (4/11).
Luhut mengatakan pihaknya terus mengamati peningkatan kasus Corona dan tingkat kematian akibat Corona di beberapa negara. Namun sejauh ini varian baru Corona ini diprediksi masih akan lebih rendah angkanya ketimbang Omicron di awal tahun.
"Namun varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun lalu, yakni puncak varian Omicron," tuturnya.
Selain itu, puncak gelombang kasus varian baru Corona ini diperkirakan terjadi pada Desember hingga Januari. Peningkatan kasus harian juga tampak di Jawa dan Bali.
"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan. Khusus untuk wilayah Jawa Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali. Selain itu peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY juga naik cukup signifikan," ungkapnya.
Pemerintah juga menyiapkan berbagai langkah mitigasi seperti meningkatkan jumlah vaksinasi booster. Hal ini dilakukan untuk membendung tingkat keparahan.
"Pemerintah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan yang lebih dalam yang disebabkan oleh varian baru ini diantaranya dengan meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster dan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup," ujarnya.
PPKM level juga tetap menjadi basis pengetatan kegiatan masyarakat. "Hari ini saya juga menegaskan kembali bahwa Pemerintah akan terus menggunakan PPKM level sebagai basis pengetatan kegiatan bagi masyarakat yang akan terus dilakukan evaluasinya," lanjutnya.
(knv/knv)