Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Akan Bahas Isu Umat-Pemilu 2024

Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Akan Bahas Isu Umat-Pemilu 2024

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 04 Nov 2022 15:56 WIB
Jakarta -

Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 akan digelar di Solo pada bulan ini. Nantinya beberapa hal terkait isu-isu strategis, keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal akan dibahas dalam muktamar tersebut.

Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan muktamar Muhammadiyah ke- 48 ini nantinya akan dibagi dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan secara daring pada 5 November 2022 dan tahap kedua akan dilakukan secara luring pada 19-20 November 2022 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

"Tahap pertama akan ada muktamar secara online pada tanggal 5 November, besok pagi, diselenggarakan secara online dan untuk pelaksanaan muktamar secara offline akan diselenggarakan tanggal 19 dan 20 November 2022. Penyelenggaraan muktamar secara online dan offline baru pertama kali dilakukan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah. Pertimbangannya yang paling pokok adalah karena kita masih suasana pandemi COVID-19," ujar Abdul Mu'ti saat konferensi pers secara daring, Jumat (4/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan agenda utama dalam muktamar online adalah mendengarkan tanggapan peserta atas materi yang telah disiapkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Abdul Mu'ti mengatakan materi muktamar sendiri telah dibagikan dalam bentuk soft file dan cetak kepada para peserta, disebutkan muktamar online akan berada pada 208 lokasi di 34 provinsi.

"Kami sampaikan bahwa materi muktamar yang terdiri atas laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2015-2022, program Muhammadiyah 2022-2027, risalah Islam bekemajuan dan yang ke-4, isu-isu strategis, keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal semuanya sudah kita kirim pada peserta muktamar," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, 4 isu ini akan terbagi dalam beberapa tema utama. Dalam isu keumatan, Abdul Mu'ti mengatakan beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan fenomena rezimentasi paham agama hingga memperkuat kesatuan umat.

"Pertama untuk isu keumatan kita akan membahas tentang fenomena rezimentasi paham agama, ada gejala di mana sekarang ini paham agama tertentu itu begitu dominan dan seakan-akan jadi bagian dari paham agama yang menjadi rezim. Berikutnya adalah membangun kesalehan digital, kemudian yang ketiga memperkuat kesatuan umat, dan yang keempat reformasi tata kelola filantropi Islam. Itu 4 isu keumatan yang akan dibahas dalam muktamar nanti," tuturnya.

Abdul Mu'ti mengatakan, untuk isu kebangsaan, beberapa tema yang akan dibahas yaitu terkait reformasi sistem pemilu hingga evaluasi atas kebijakan deradikalisasi. Sementara untuk isu kemanusiaan universal akan membahas tata dunia yang damai dan berkeadilan serta kemudian regulasi dampak perubahan iklim.

"Kemudian untuk isu-isu kebangsaan, Muhammadiyah akan membahas tentang memperkuat ketahanan keluarga, reformasi sistem pemilu, suksesi kepemimpinan 2024, kemudian evaluasi atas kebijakan deradikalisasi, kelima memperkuat keadilan hukum, keenam penataan ruang publik yang inklusif dan adil, dan ketujuh memperkuat regulasi sistem resiliensi bencana," ujar Abdul Mu'ti.

"Kemudian yang terakhir adalah isu kemanusiaan universal. Kita akan membahas 4 isu, pertama adalah membangun tata dunia yang damai dan berkeadilan, kemudian regulasi dampak perubahan iklim, mengatasi kesenjangan antarnegara, dan menguatnya senofobia," sambungnya.

Abdul Mu'ti mengatakan materi-materi merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam memajukan Indonesia. Muhammadiyah juga sebut Abdul Mu'ti ini lebih berperan aktif dalam kehidupan kebangsaan.

"Muhammdiyah ingin hadir lebih aktif, berperan lebih konstruktif dalam kehidupan kebangsaan dan berperan dalam kehidupan internasional terutama dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan perdamaian dan kemanusiaan serta pendidikan," ujarnya.

Aisyiyah akan bahas 10 isu dalam muktamar. Simak halaman selanjutnya

Aisyiyah Bahas 10 Isu dalam Muktamar

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah mengatakan pihaknya akan membahas 10 isu dalam muktamar ke-48. Tri Hastuti mengatakan nantinya isu-isu ini akan menjadi rekomendasi Aisyiyah dalam bekerja.

"Sepuluh isu strategis yang nanti akan menjadi diskusi dan juga sekaligus rekomendasi untuk kerja-kerja Aisyiyah ke depan dan juga untuk pemerintah di masa mendatang," ujar Tri Hastuti.

10 isu yang akan dibahas Aisyiyah dalam muktamar adalah:

1. Penguatan peran strategis umat islam dalam mencerahkan bangsa.
2. Menguatkan perdamaian dan kesatuan bangsa.
3. Pemilihan umum yang berkeadaban menuju demokrasi yang substantif.
4. Optimalisasi pemanfaatan digital untuk mengatasi kesenjangan dan dakwah berkemajuan.
5. Menguatkan literasi nasional.
6. Ketahanan keluarga sebagai basis kemajuan peradaban bangsa.
7. Penguatan kedaulatan pangan untuk pemerataan akses ekonomi.
8. Penguatan mitigas bencana dan dampak perubahan iklim.
9. Akses perlindungan bagi pekerja informal.
10. Stunting.

Halaman 2 dari 2
(dwia/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads