NasDem soal Debat Kadernya Vs dr Piprim: Jika Diam Dianggap Makan Gaji Buta

NasDem soal Debat Kadernya Vs dr Piprim: Jika Diam Dianggap Makan Gaji Buta

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 03 Nov 2022 16:29 WIB
Waketum NasDem Ahmad Ali
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. (Xenos Zulyunico/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali merespons debat antara Irma Suryani dan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah karena celetukan-celetukan saat rapat dengan Komisi IX DPR. Anggota DPR berhak menyampaikan pendapat. Namun menurut Ali, itu juga tergantung situasi hati masing-masing.

"Pertama, pasti anggota DPR itu berbicara menjadi kewajiban dia. Dia marah, tertawa dalam menyampaikan pendapat tergantung situasi hatinya, tapi bahwa batasan itu juga menjadi tergantung kepada siapa kan," kata Ali kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).

Ali mengatakan perdebatan anggota DPR dengan mitra kerja di rapat tidak perlu dipersoalkan. Sebab, anggota DPR punya kewajiban menyampaikan aspirasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi perdebatan antara mitra kerja dan anggota DPR itu bukan sesuatu hal yang perlu kita besar besarkan. Karena di sisi lain, anggota DPR punya tanggung jawab untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, menyampaikan sesuatu yang menyangkut kepentingan orang banyak. Jadi kalau kemudian dalam menyampaikan aspirasi itu ada banyak hal, ada banyak cara, itu relatif sih kalau saya melihat kejadian kemarin itu," ujarnya Ali.

Ali menyebut seorang anggota DPR wajib menyampaikan aspirasi dengan cara apa pun. Menurutnya, kerja anggota DPR tidak perlu pujian.

ADVERTISEMENT

"Nanti kalau anggota DPR diam, dibilang makan gaji buta, kalau marah-marah disorot, nasib DPR begitulah. Tapi apa pun yang terpenting kita bisa sampaikan tugas-tugas lewat kursi DPR itu tidak perlu dapat pujian dari orang, dengan cara apa pun sampaikan itu," ujarnya.

Selanjutnya, momen panas debat Irma vs dr Piprim:

Momen panas Irma Suryani Chaniago debat dengan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah itu terjadi di rapat Menkes Budi Gunadi dengan Komisi IX DPR, Rabu (2/11). Selain Budi dan Piprim, hadir Kepala BPOM Penny Lukito, Sekjen Gabungan Perusahaan Farmasi Andreas Bayu Aji, dan Direktur Eksekutif IPMG Inge Kusuma.

Momen itu terjadi saat Irma menginterupsi penyampaian dr Piprim Basarah. Piprim saat itu sedang menjelaskan soal kaitan pelarangan peredaran obat mengandung etilen glikol (EG) dengan penurunan kasus gagal ginjal akut.

"Dua minggu pasca-Kemenkes menyetop sirop itu kan kasus harian maupun kasus meninggal dunia itu kan menurun drastis. Kemudian juga bukti lain adalah Fomepizole, antidotumnya. Ketika antidotum diberikan itu respons pasien, ini saya cerita, itu balita, Pak, masih ngomong, masih bisa ditanya itu lama-lama koma, diinkubasi, meninggal. Begitu datang Fomepizole ini alhamdulillah," ujar Piprim lalu terpotong interupsi.

"Interupsi. Pak, sampeyan ini aneh ngomongnya. Tahu nggak aneh," kata Irma.

"Nggak," balas Piprim.

Irma mempertanyakan soal kandungan EG dalam obat yang disebut-sebut menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut. Pasalnya, kata dia, pasien yang tidak mengonsumsi kandungan zat itu juga mengalami gagal ginjal.

"Sudah dibilang dari 197 itu, ada yang 67 itu yang nggak mengandung EG. Apakah dari semua korban itu ditemukan memang mereka minum sirop yang mengandung itu? Jadi jangan sekali-kali ngomong seolah-olah bahwa karena itu. Karena uji klinisnya belum jelas," kata Irma.

Dokter Piprim lalu kembali menyahut. Namun Irma tetap melanjutkan penyampaiannya. Singkat cerita, usai terjadi saling sahut dalam perdebatan, Irma mengatakan dr Piprim kurang ajar.

"Iya, jangan kamu saya lagi ngomong kamu bilang 'udah, udah, udah'. Memang kamu siapa? Saya lagi ngomong malah bilang 'udah selesai, udah selesai'. Kurang ajar," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads