Suara Kapten Sriwijaya Air SJ182 Tak Terekam CVR, Ini Dugaan KNKT

Suara Kapten Sriwijaya Air SJ182 Tak Terekam CVR, Ini Dugaan KNKT

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 03 Nov 2022 15:32 WIB
Jakarta -

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan suara kapten pilot Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak tidak terekam di kokpit pesawat yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. Hal itu disampaikan KNKT saat menyampaikan hasil investigasi insiden kecelakaan itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR.

"Kami kebetulan dari cockpit voice recorder (CVR) yang ditemukan kami mendapatkan bahwa suara kaptennya tidak terekam. Kami tidak bisa menentukan mengapa suara kaptennya tidak terekam. Namun, ada dugaan bahwa kaptennya tidak menggunakan headset," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Pada mikrofon di dalam kokpit pesawat, kata Nurcahyo, justru tertutup suara noise atau bising sehingga suara pembicaraan tak bisa direkam. Nurcahyo mengatakan hal ini mengakibatkan pihaknya tak bisa menganalisis interaksi kerja sama di kokpit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian ada mikrofon yang di dalam kokpit yang kami harapkan bisa merekam apa pun suara yang ada di kokpit. Namun demikian ternyata pada channel ini tertutup suara bising pada 400 hertz sehingga suara pembicaraan tidak bisa direkam," katanya.

"Jadi dari cockpit voice recorder ini kita tidak bisa menganalisa, bagaimana kerja sama di kokpit, apa saja perintahnya kapten kepada kopilot. Namun suara kopilot bisa kita dengar sepanjang waktu, suara dari pengatur lalu lintas udara juga bisa kita dengar," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Nurcahyo mengatakan KNKT berasumsi bahwa pilot mempercayakan pada sistem otomatisasi yang ada di pesawat. Lantas sang pilot diduga mengurangi monitornya terhadap instrumen di pesawat.

"Nah, adanya perubahan-perubahan di dalam kokpit ini tidak disadari oleh pilotnya, kami tidak tahu apa yang terjadi. Namun kemudian kami asumsikan bahwa pilotnya percaya pada sistem otomatisasi yang ada di pesawat," kata dia.

"Kalau pesawat sudah diset arah tertentu ketinggian tertentu maka autopilot akan mengatur apa yang sudah diset dan auto-throttle akan mengatur sesuai permintaan autopilot sehingga kondisi ini mungkin telah berdampak pada pengurangan monitor terhadap instrumen dan kondisi-kondisi yang terjadi," lanjutnya.

(fca/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads