"Jadi data-data yang kita kumpulkan dari pihak kecamatan, warga itu ada sekitar 8.000 warga tak memiliki jamban di rumahnya," kata Kepala DLH Surabaya Agus Hebi Djuniantoro seperti dilansir detikJatim, Kamis (3/11/2022).
Hebi mengatakan pihaknya sudah memasang 400 jamban pada 2021. Sedangkan pada 2022, dialokasikan sebanyak 300 jamban.
"Sementara tahun 2023, anggaran kita proyeksikan untuk 2.000 jamban. Nanti kita cross-check lagi data kebutuhannya, mungkin bisa ditambah juga melalui PAK," ujarnya.
Biasanya, karena tidak memiliki jamban, warga menggunakan jamban komunal atau secara berkelompok. Terutama untuk MCK, yang biasa dilakukan bersama. "Ada yang memang buang air besarnya sembarangan," ujarnya.
Akibatnya, sungai banyak tercemar kotoran manusia. Bukan hanya di sungai, tetapi juga di pinggir sungai. Sebab, banyak rumah yang tidak memiliki jamban di pinggir sungai.
"Yang jelas tak punya jamban di tempat-tempat yang di pinggir sungai," katanya.
Baca selengkapnya di sini. (idh/idh)