Penyidik Mengaku Disela Sambo Saat Cecar Eliezer: Jangan Kencang-kencang

Penyidik Mengaku Disela Sambo Saat Cecar Eliezer: Jangan Kencang-kencang

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 03 Nov 2022 13:44 WIB
Jakarta -

Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo sempat menegur mantan Kanit I Satreskrim Polres Jaksel AKP Rifaizal Samual karena menginterogasi Bharada Richard Eliezer dengan nada tinggi dan keras. Samual mengatakan Sambo menyebut Eliezer adalah orang yang membela keluarganya.

Hal itu terungkap di persidangan saat Samual bersaksi dalam kasus merintangi penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Mulanya, Samual mengatakan dia melakukan olah TKP seusai peristiwa penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga pada 8 Juli lalu. Samual mengaku menginterogasi tiga orang di TKP, yakni Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tanyakan pada saat itu 'siapa yang menembak?'. (Dijawab Eliezer) 'Siap saya komandan' saya lakukan interogasi singkat 'Di mana kamu lakukan menembak?' (Dijawab) 'Siap di lantai dua dia turun ke bawah'," kata Samual.

Samual mengaku terus mencecar Eliezer tentang peristiwa yang saat itu disebut tembak menembak. Dalam proses interogasi itu, Samual tiba-tiba dipanggil Ferdy Sambo.

ADVERTISEMENT

"'Kemudian kamu lihat posisi almarhum? Coba kamu praktikkan seperti apa?' Kemudian dia menjelaskan ke saya, meyakinkan saya sebagai penyidik peristiwa tembak-menembak. Dalam proses saya menanyakan ke Richard, saya dipanggil Ferdy Sambo," ujarnya.

Dia mengatakan Ferdy Sambo mulanya mempertanyakan identitas Samual dan kapan lulus dari akademi kepolisian. Samual menjawab dirinya lulus Akpol tahun 2013.

"(Ferdy Sambo bilang) 'Dinda, sini kamu'. (Saya jawab) 'Perintah jenderal'. (Sambo nanya) 'Kamu Akpol berapa?'. (Saya jawab) 'Siap saya 2013, perintah untuk kami, Jenderal'," ucap Samual.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dia mengatakan Ferdy Sambo kemudian memintanya tidak bersuara kencang saat menginterogasi Eliezer. Sambo mengatakan Eliezer sudah membela keluarganya dan khawatir psikologis Eliezer terganggu.

"Kemudian dia menyampaikan, 'Kamu jangan kenceng-kenceng nanyanya ke Richard, dia sudah bela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa membuat psikologisnya terganggu. Bisa ya?'. (Saya jawab) 'Siap bisa, Jenderal'," kata Samual.

"Jadi pada saat itu kami, merasa mungkin saya yang salah karena saya bertanya terlalu keras dan mencecar adik Richard," tambahnya.

Didakwa Merintangi Kasus Pembunuhan Yosua

AKP Irfan Widyanto didakwa terlibat perusakan CCTV yang membuat terhalanginya penyidikan kasus pembunuhan Yosua Hutabarat. Perbuatan itu dilakukan mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri bersama enam orang lainnya.

"Terdakwa dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya sistem elektronik dan/atau mengakibatkan sistem elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya," ujar jaksa saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (19/10/2022).

Enam terdakwa lain yang dimaksud adalah Ferdy Sambo, Kompol Baiquni Wibowo, AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Hendra Kurniawan, dan Kombes Agus Nurpatria Adi Purnama. Mereka didakwa dengan berkas terpisah.

Irfan didakwa dengan Pasal 49 juncto Pasal 33 dan Pasal 48 juncto Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 233 KUHP dan Pasal 221 ayat 1 ke-2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Halaman 2 dari 2
(whn/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads