Asumsikan 135 Amunisi Gas Air Mata di Kanjuruhan, Ini Penjelasan Komnas HAM

Asumsikan 135 Amunisi Gas Air Mata di Kanjuruhan, Ini Penjelasan Komnas HAM

Adrial Akbar - detikNews
Rabu, 02 Nov 2022 16:31 WIB
Jakarta -

Komnas HAM memaparkan analisis dari hasil penyelidikan Tragedi Kanjuruhan. Dalam analisisnya, Komnas HAM mengungkapkan penembakan gas air mata yang dilakukan aparat itu dilakukan secara eksesif atau berlebihan.

Analisis faktual ini disampaikan komisioner Komnas HAM Choirul Anam. Analisis ini merupakan acuan Komnas HAM untuk menarik kesimpulan Tragedi Kanjuruhan. Nanti dalam kesimpulan akan ditentukan apakah itu pelanggaran HAM atau bukan.

"Berangkat temuan fakta tadi, yang kami pertegas adalah penggunaan gas air secara berlebihan. Dalam peristiwa Kanjuruhan, gas air matanya terjadi secara eksesif. Ini karena bahwa penggunaan gas air mata dilakukan oleh aparat keamanan secara berlebihan. Saat ditembakkan pertama kali, ditembakkan gas air mata sebanyak 11 kali tembakan dilakukan dalam rentang waktu 9 detik ke arah tribun selatan. Diperkirakan gas air mata yang ditembakkan di tribun selatan dan tribun utara sebanyak 21 kali. Terus ada video terlihat ada 15 tembakan, 6 lainnya terdengar berupa dentuman," ujar Anam di kantornya, Rabu (2/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anam mengatakan, setelah situasi di lapangan dikuasai aparat, gas air mata kembali ditembakkan.

"Setelahnya situasi di lapangan telah kembali dikuasai aparat keamanan, habis itu 2 menit berikutnya gas air mata kembali ditembakkan. Jadi penembakan gas air mata ada jedanya. Setelah sekian kali berhenti, lapangan dikuasai, terus ditembak kembali. Itu yang juga membuat kami analisis, di samping soal jumlah juga soal eksesifnya," jelas Anam.

ADVERTISEMENT

Asumsi Ada 135 Amunisi

Lebih lanjut Anam juga mengungkapkan, dalam kejadian ini, ada 45 kali tembakan. Anam berasumsi amunisinya berjumlah 135.

"Aparat kembali menembakkan gas air mata pada 22.11 hingga 22.15, diperkirakan gas air mata ditembakkan 24 kali berdasarkan temuan total gas air mata yang ditembakkan dalam stadion pada peristiwa ini sebanyak 45 kali, 27 tembakan terlihat dalam video, dan 18 lainnya hanya terdengar," kata Anam.

"Kalau kita lihat karakter senjata, karakter senjata ada yang keluar 2, ada yang keluar 4, ada yang keluar 5, atau karakter amunisinya dia bisa pecah, flash ball, karena karakter senjatanya, ada yang super flash ball-nya. Kalau 45 kali tembakan kita kira-kira tiga aja, sekali tembakan amunisinya keluar, itu amunisinya bisa kurang lebih 135 kali. Tapi itu asumsi karena kita nggak bisa memastikan langsung karena angkanya satu dengan yang lain angkanya tidak konsisten," lanjutnya.

(zap/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads