Jakarta -
Rasa haru dan bangga meliputi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat anaknya, Muhammad Akbar Abdurachman, mengikuti upacara wisuda Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar) Akademi TNI dan Akademi Kepolisian. Mereka juga menemui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dilihat detikcom dari unggahan Instagram Jenderal Dudung dudung_abdurachman, (Selasa/1/11/2022), terdapat 7 potret momen Dudung dan keluarga menghadiri wisuda Prabhatar di Akademi Kepolisian (Akpol), Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Dudung menyebut wisuda Prabhatar diikuti 1.028 prabhatar Akademi TNI dan Akpol.
"Rasa haru, bahagia dan bangga terlihat dari para orang tua yang turut hadir pada acara tersebut, usai acara wisuda. Termasuk saya bersama istri saat menemui anak kami tercinta, Prajurit Taruna Muhammad Akbar Abdurachman," tulis Dudung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam foto pertama nampak Dudung memeluk sang putra. Lalu di foto kedua adalah potret Dudung bersama seluruh anggota keluarga.
Sematan Tanda
Pada foto ketiga, nampak Panglima TNI Jenderal Andika sedang menyematkan tanda di barisan. Kemudian pada foto keempat, adalah saat sang istri, Rahma Dudung Abdurachman, memeluk erat Akbar.
Foto kelima dan keenam, masih dari unggahan Dudung di IG, adalah saat Dudung dan istrinya mengantar Akbar menemui Andika dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa. Andika Perkasa nampak mengangkat tangan sebelah kirinya dan mengacungkan 'jempol' ke arah Akbar.
Terakhir, foto prosesi upacara wisuda Prabhatar itu sendiri.
Isu Hubungan Dudung dan Andika
Pertemuan Dudung dan Andika ini menjadi menarik karena sebelumnya mereka disebut tidak harmonis. Isu ini mencuat saat anggota Komisi I Fraksi PDIP DPR RI Effendi Simbolon beserta sejumlah legislator lainnya menyinggung soal isu itu dalam rapat. Effendi mengungkit kembali kabar anak Jenderal Dudung tidak lulus Akmil lantaran masalah umur dan tinggi badan.
"Saya punya catatan ini tidak elok kalau saya sampaikan, Pak, dari mulai pertentangan soal ini, soal ini, banyak sekali catatannya sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan katanya. Saya nggak tahu, silakan nanti Bapak jelaskan," kata Effendi dalam rapat bersama Kemenhan dan TNI di Komisi I DPR, Senin (5/9).
Dalam kesempatan itu, Effendi Simbolon juga menyinggung ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung. Menurutnya, hubungan senior dan junior di TNI jadi terganggu.
"Ego Bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, Pak. Dengan segala hormat saya, Pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata dia.
Klarifikasi Jenderal Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa kemudian menjawab isu memiliki hubungan yang tak harmonis dengan Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Andika juga mengklarifikasi soal anak Dudung gagal masuk Akmil.
"Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya, dan sesuai peraturan perundangan. Manakala itu diterima berbeda A, B, C, yaitu terserah bagaimana yang menyikapi," kata Andika.
Andika mengaku tak memiliki masalah dengan Dudung. Andika menegaskan kerjanya sebagai Panglima TNI sesuai dengan tugas dan aturan main.
"Jadi nggak ada yang berbeda, dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita," kata Andika.
Dudung Curhat ke Komisi I
Sementara itu, Dudung juga memberi klarifikasi ke Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid. Dudung langsung menelepon Meutya usai ada isu dirinya tidak akur dengan Jenderal Andika.
"Kemarin selesai rapat kerja, Pak Jenderal Dudung telepon saya, dan kami bicara hampir 15 menit," kata Meutya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9).
Meutya menyebut KSAD menegaskan bahwa hubungannya dengan Panglima TNI tidak ada masalah. Menurutnya, Dudung meminta maaf jika dalam rapat kemarin dirinya tidak ikut mendampingi Panglima TNI di DPR.
"Beliau menyampaikan hubungannya dengan Panglima TNI Andika baik baik saja dan nanti kalau diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya beliau akan hadir. Kalau kemarin beliau memohon maaf tidak bisa hadir karena ada agenda lain di luar kota," ucap Meutya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini