Polisi Dorong Kelurahan di Pesanggrahan Budi Daya Maggot demi Urai Sampah

Polisi Dorong Kelurahan di Pesanggrahan Budi Daya Maggot demi Urai Sampah

Mulia Budi - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 17:29 WIB
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan. (Foto: Dok Istimewa)
Jakarta -

Polsek Pesanggrahan mengedukasi warga di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, untuk membudidayakan hewan pengurai sampah, maggot. Setiap kelurahan di Pesanggrahan didorong aktif membudidayakan maggot.

"Misalnya gini, di Pesanggrahan itu ada 5 kelurahan, dari kelurahan itu baru ada satu atau dua, kita pengen setiap kelurahan ada perwakilannya kalau perlu setiap RW ada pengelolaan-pengelolaan sampah seperti ini yang berkaitan ketahanan ekonomi," kata Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Nazirwan, kepada wartawan, Selasa (1/11/2022).

Nazirwan menuturkan maggot yang memakan sampah organik dapat diberikan sebagai makanan ternak. Dia menyebut kualitas ternak yang mengonsumsi maggot pengurai sampah itu akan meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka urai sampah dengan maggot namanya, hewan pengurai itu yang kecil-kecil, ulat yang kecil-kecil itu. Nah ulat itu kan ada kandungan protein tersendiri, jadi dia punya kandungan protein, begitu itu dikonsumsi oleh ternak, maka ternaknya punya kualitas, kalau ayam masa telurnya akan berkualitas, telurnya akan bagus, kalau ayam dagingnya sendiri nanti akan beda, nih ayam hidup aja nanti bulunya halus, kalau dagingnya itu gurih," tuturnya.

"Artinya ini buat pangan pakan ternak, dari sampah yang dibuang, maggot-nya yang dimakan bukan sampahnya, sampahnya diurai sama maggot, nah maggot-nya dikasihkan untuk pakan ternak," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan maggot dapat menguraikan sampah organik, seperti sisa nasi, buah, hingga sayur. Dia menjelaskan, ketika maggot mulai gemuk, warga dapat menjadikannya pakan ternak.

"Nah yang lebih unik ini adalah berkaitan dengan organik, sampah-sampah basah gitu, sampah nasi sisa makanan, buah, sayur, mereka puter, nanti mereka uraikan dengan maggot itu, dengan maggot nanti budi daya maggot mereka. Dari bibitnya kemudian mereka mengurai sampah, nanti maggot-nya besar mereka kasihkan jadi pangan pakan ternak," ucapnya.

Dia mengatakan pengolahan sampah yang efektif akan memberi keuntungan bagi para warga. Salah satunya meningkatkan keuntungan bagi perekonomian warga.

"Pengolahan sampah organiknya di wilayah Pesanggrahan, mereka bisa menjamin kebersihan lingkungan, wilayah bebas sampah dan juga bisa menghasilkan secara financial serta ekonomi. Misalnya orang kan lagi tren itu bank sampah, sampah itu kan memang proses ya, metodelah, mana yang sampah organik mana yang sampah anorganik. Nah sampah anorganik ini mereka sudah ada penampungnya, nah nanti akan diakumulasi dan per bulan per tiga bulan akan dikembalikan, kontribusi ke mereka, jadi sampai yang menghasilkan," terangnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan edukasi dan sosialisasi budi daya maggot itu dilakukan bersama tiga pilar. Dia mengatakan sosialisasi akan dilakukan secara lebih luas ke seluruh kelurahan di wilayah Pesanggrahan.

"(Edukasi budi daya maggot akan dilakukan) ke kelurahan-kelurahan lainnya," ucapnya.

(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads