Cak Imin Dukung Polisi Periksa EO Konser Musik Berdendang Bergoyang

Cak Imin Dukung Polisi Periksa EO Konser Musik Berdendang Bergoyang

Arief Budiman - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 15:17 WIB
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar saat berkunjung ke Purworejo, Rabu (19/10/2022).
Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendukung langkah tegas Polres Metro Jakarta Pusat mengusut kasus konser musik Berdendang Bergoyang yang menyebabkan puluhan penonton pingsan.

Untuk diketahui, hari ini Polres Metro Jakarta Pusat mengagendakan pemeriksaan terhadap event organizer (EO) konser musik Berdendang Bergoyang. Rencananya ada empat orang yang akan dimintai keterangannya oleh penyidik.

"Saya apresiasi dan mendukung langkah kepolisian mengusut kasus Berdendang Bergoyang. Ini warning bagi semua EO agar tidak meremehkan sisi keselamatan penonton," ucap Muhaimin dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini mencontohkan kasus serupa terjadi di Korea Selatan yang lebih dikenal Tragedi Itaewon. Tragedi ini menewaskan lebih dari 150 orang. Begitupun demikian Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 130 lebih penonton sepakbola.

"Berkaca dari Kanjuruhan Malang dan Korea, panpel konser jangan main-main, apalagi mengabaikan keselamatan penonton. Ini persoalan serius, nyawa manusia taruhannya," imbuh Muhaimin.

ADVERTISEMENT

Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini pun menegaskan dukungannya kepada kepolisian mengusut sejumlah kelalaian yang dilakukan panitia konser Berdendang Bergoyang. Langkah ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi penyelenggara acara musik yang melibatkan orang banyak.

Adapun dugaan awal kelalaian panitia acara adalah dengan mencetak tiket dua kali lipat melebihi kapasitas tempat acara di Istora Senayan yang hanya berkapasitas 10 ribu penonton. Pada saat acara berlangsung jumlah penonton tembus 21 ribu orang.

"Saya harap polisi mengusut faktor-faktor kelalaian yang dilakukan panitia. Karena ini juga jadi pelajaran bagi penyelenggara lainnya untuk memperhatikan aturan. Kita hanya tidak ingin hal-hal buruk terjadi," tandasnya.

Di sisi lain, Ia juga mendorong panitia penyelenggara tak lepas tangan alias tanggung jawab atas insiden itu. Terlebih polisi sebelumnya sudah menghimbau untuk membatasi jumlah penonton dan hanya boleh membuka tiga dari lima panggung. Namun, hal tersebut dilanggar oleh pihak panitia.

"Panitia harus tanggung jawab dong. Ikuti proses hukumnya dan pastikan seluruh penonton yang jadi korban itu dibantu, nggak boleh lepas tangan," tutupnya.

Simak juga Video: Sandiaga Minta Event Organizer Wajib Patuhi Protokol CHSE

[Gambas:Video 20detik]




(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads